The Oral Cigarettes - Hey Kids! (OST Noragami Aragoto)

Selasa, 04 Oktober 2016

[FANFICTION] “Call My Name!” Chapter 1


Yo Minna!! Balik lagi sama mimin nih ^^ Gimana kabar kalian? Sehat? semoga begitu ya^^Kali ini mimin kembali membawa Fanfict nih, tentu nya dengan genre dan alur yang berbeda dari sebelumnya :3Yuk langsung aja di baca~ jangan jadi ghost reader ya! setelah baca tolong tinggalkan jejak, jangan lupa kasih kritik dan saran untuk fanfict saya ini...

[FANFICTION] “Call My Name!”




  • Tittle                      :         Call My Name!
  • Cast                       
                                        :    -Lee Nara a.k.a Nara (OC)
                                             -Oh SeHun a.k.a Sehun of EXO
                                             -Jung Yoon Oh a.k.a Jaehyun of NCT U
                                             -Lee Hongbin a.k.a Hongbin of VIXX
                                             -Song Hyejin a.k.a Hyejin (OC)
  • Genre                  :         School life, Rommance,
  • Rating                 :          PG+17
  • Length                :         On Going / Chaptered 
  • Author               :          Fatma Firdausy
 


“Apa pun akan ku lakukan demi dapat melihat mu terus tersenyum, walau senyuman itu bukan untuk ku…..”


Ä      Warning : FF ini dapat membuat anda mual, pusing dan sebagai nya :3  Hati – hati juga dalam membaca karna typo yang berserakan di bawah ini.
Baiklah, siilahkan membaca~~




*Call My Name!*

Panggil namaku jika kau membutuhkan ku..Panggil namaku kapan pun jika kau butuh tempat untuk mengutarakan semua keluh kesah mu..Dan panggil namaku jika kau membutuhkan sandaran ketika kau sedang terpuruk..Aku akan selalu siap, aku akan selalu ada disini untuk mu. Jadi ingat lah selalu namaku..

     Gumpalan – gumpalan awan putih mulai bergerak menyatu. Perlahan awan – awan kelabu mulai muncul menutupi langit pagi, menutupi sang matahari yang sedang bertugas. Pepohonan bergoyang tertiup angin hingga menimbulkan suara gemerisik ranting pohon yang salin bergesekkan. Ku dongakkan wajah  kearah langit, mengadahkan tangan menangkap buliran air yang jatuh perlahan. Ku pejamkan mataku sesaat menikmati semilir angin yang tertiup menerpa wajahku. Sejuk.
Aku selalu menyukai saat – saat seperti ini, saat – saat yang dapat kembali mengingatkan ku padanya. Ya, pada dia yang jauh disana. Pada cinta pertamaku..

_Flash Back On_
“Hei teman – teman  lihat deh anak itu!”
“Oh anak yang sering menyendiri dan selalu berbicara sendiri itu ya?? “
“Aku yakin pasti sekarang dia sedang berbicara sendiri lagi, haha dasar anak yang aneh”ledek nya
“Ayo kita kerjai dia”ucap salah satu anak

Sekumpulan anak itu pun mulai berlari mendekati anak perempuan itu. Tanpa basa – basi ia segera mengambil buku gambar yang berada di tangan nya.
“Wah~ Gambar apa ini?! Jelek sekali”Ucap anak yang memegang buku gambar tersebut
“Iya kau benar! Gambar nya sangat jelek”timpal yang lainnya
“Hei berikan pada ku!!”Anak perempuan itu mulai merebut kembali buku nya. Namun nampak nya ini akan terlihat sulit untuk nya karna tinggi badanya yang sedikit berbeda dengan mereka. Mereka terus melempar buku itu satu sama lain untuk membuat nya terus berlari mengejar nya.  Tawa mereka pun terdengar ikut menyertai.

“Kau takkan bisa mengambil nya! Dasar pendek!” Ledek nya lagi
“Cepat kembalikan atau kau akan menyesal!!”Ujar kesal
“Coba saja”teriak salah satu anak sambil menjulurkan lidah

Anak perempuan itu pun segera berlari mengejar mereka satu persatu. Kaki kecil nya bergerak dengan lincah hingga dapat menarik baju salah satu dari mereka. Ia tertawa penuh kemenangan sambil terus menjewer kuping anak laki – laki di sebelahnya.
“Aw..aw.. sakit! ampun, aku minta maaf! Aku janji tidak akan mengganggu mu lagi”pintanya
“Benarkah?! Awas ya kalau bohong nanti akan aku balas kalian..”ancamnya

Setelah melepas jeweran nya. semua anak laki – laki itu segera lari tunggal langgang meninggalkan sang gadis kecil. Gadis itu tersenyum puas sambil melipas tangan di depan dada nya bangga “Rasakan itu! Makanya jangan suka mengganggu orang..ppfftt~”

~Brugh

Anak itu menoleh ketika sebuah suara mengusik nya. ia berbalik dan menatap seseorang yang tengah berdiri di hadapannya.Orang itu bertepuk tangan sambil menampilkan sebuah senyuman dari bibirnya. Sang gadis menaikkan alis nya bingung.
“Siapa kau?”
“Hei! Hei! kau ini sebenarnya  pria atau wanita sih? Hebat sekali kau bisa membuat mereka kabur seperti itu..”
Gadis itu menatapnya datar “Kau belum menjawab pertanyaan ku”
“Ah! Aku Oh Sehun, salam kenal”
“Apa yang kau lakukan di si—“
Namun, di saat itu pula rintik – rintik hujan mulai turun dengan deras nya.
“HUJAN?!”pekik nya
“Kajja kita pergi dari sini!”Lanjut nya sambil menarik lengan perempuan itu

Mereka memutuskan untuk berhenti di sebuah toko untuk meneduh di sana. Pakaian mereka terlihat basah karna hujan. Mereka menatap satu sama lain hingga akhirnya tertawa bersama.
“Lee Nara! Nama ku Lee Nara”ujar sang gadis sambil menjulurkan tangan nya
“Baik lah, Nara! Mulai sekarang ayo kita berteman baik…”
_Flash Back Off_

Sejak saat itu, ia menjadi satu – satu nya teman sekaligus sahabat yang aku punya. Kami selalu menghabiskan waktu bersama, melakukan kegilaan bersama, melakukan keusilan bersama. Ia juga yang mengajarkan ku banyak hal. Aku sangat rindu masa – masa itu. Ku harap, aku bisa kembali ke masa itu dan kembali melakukan hal menyenang kan itu sekali lagi dengan nya.

“Yakk! Lee Nara! Apa kau mendengar kan ku eoh?!” Bentak seseorang
Aku tersentak dan kembali tersadar dari lamunan ku. Ku tatap namja yang ada di sebelah ku malas “Wae?”
“Oh astaga! Jadi kau tak mendengar kan ku dari tadi? Aish kau ini”Dengusnya kesal

Tak lama kemudian, bel masuk sekolah mulai terdengar menggema di seluruh sudut sekolah menandakan jika pelajaran akan segera di mulai. “Nara! Ayo kita masuk”

Aku hanya mengangguk dan berjalan malas di belakang nya. Lagi – lagi harus berhadapan dengan pelajaran. Huft~ Ini sangat membosan kan. Jika saja ia ada di sini, mungkin suasana nya takkan menjadi sebosan ini “Cepat lah kembali…”

Ah iya aku lupa memperkenalkan namaku. Lee Nara. Itu lah nama lengkap ku. Kini aku duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas di salah satu sekolah favorit pilihan Ayah ku. Di sini, di sekolah ini aku sudah mendapatkan julukan baru. “Wanita pembuat onar”. Hei! Aku bukanlah pembuat onar! Aku hanya memberikan pelajaran kepada mereka yang suka mencari masalah dengan ku. Mudah saja, aku tidak akan menghajar mereka jika bukan mereka duluan yang membuat ku kesal. Dan ku katakan sekali lagi. Aku bukan lah pembuat onar!! Aku sangat benci julukan itu!

`Autor Pov`

Wanita itu berjalan di antara orang – orang yang berdiri di lorong sekolah. Mereka terus menatap kearahnya. Rambut panjang nya terkuncir. Mulutnya terus menguyah bubble gum dengan santai.  Anak – anak yang melihat wanita itu perlahan mulai menyingkir, tak sedikit pula yang terlihat tengah berbisik satu sama lain. Tapi Nara tak pernah menanggapi perlakuan teman – teman sekolah nya itu. Asal mereka tidak berbuat macam – macam dengan nya, maka ia pun tak akan melakukan hal yang aneh pula pada mereka.
Nara menopang dagu nya sambil menatap jendela yang sudah basah karna hujan. Setidak nya suara hujan ini dapat meredam suara riuh yang terdengar di dalam kelas nya. Tak lama kemudian Kim seongsaengnim pun masuk. Tapi tungggu, siapa namja yang ada di belakang nya itu? Kelas pun semakin ramai karena anak – anak mulai berbisik penasaran. Namja berambut hitam dengan penampilan yang terlihat sangat rapih. Kulit nya yang putih membuat nya terlihat semakin tampan.

“Tenang.. tenang! Hari ini kita kedatangan teman baru..”
“Silahkan perkenalkan nama mu”lanjut nya
“Annyeong~  Wei imnida. Senang bertemu dengan kalian”Ia sedikit membungkuk seraya memberi salam
 “Sekarang kau boleh duduk. Duduk lah di kursi kosong yang ada di sebelah sana” suruh nya sambil menunjuk meja kosong yang terletak paling belakang kelas

Namja itu tersenyum tipis lalu berjalan mendekati meja itu. Ia duduk dan menatap sekeliling kelas nya. Cukup besar dan bersih. Ia menoleh menatap yeoja yang duduk tepat di sebelah nya.
“Annyeong~ Wei imnida, Bangapseumnida..”Sapa nya ramah
Yeoja itu hanya menjawab nya dengan sebuah anggukkan kecil tanpa menoleh kearah nya sama sekali
“Hmm.. Lalu siapa nama mu?”
Yeoja itu menoleh “Lee Nara. Panggil saja Nara”
“Dia terlihat sangat dingin”Batinnya
“Berbeda dari dugaan ku…”

-SKIP-

Seperti biasa Nara selalu menghabiskan waktu istirahat nya di kantin sambil membaca komik kesukaan nya. Ia menyumpal kedua lubang telinga nya dengan headset yang sengaja ia pasang di sana lalu mulai memakan makanan yang ia pesan.

“Permisi.. Apa aku boleh duduk disini?”
Nara mendongak. Namja itu pun menyambutnya dengan sebuah senyuman.
“Bagaimana?”
“Seterah kau saja..” Ia kembali melahap makanan nya
Namja itu pun duduk tepat di hadapannya.  Wei menatap nya sesaat.
“Apa kau tidak nyaman jika aku disini?”Tanya nya penasaran
“Tidak juga”Jawab nya dingin
“Hmm.. baiklah” Wei tersenyum tipis lalu mulai menyantap makanan nya

Kantin terlihat ramai sama seperti hari – hari biasa nya. Tentu bagi Wei ini adalah tempat yang asing. Bahkan ia belum mengetahui lebih detail tentang sekolahan baru nya ini.
“Hmm.. Jika kau tidak keberatan, boleh tidak jika aku meminta tolong pada mu?” Pinta Wei
“Tolong apa?” Nara mengerutkan dahi nya bingung
“Aku baru disini, jadi aku belum terlalu mengenal tempat ini. Jadi bisa kah kau menemani ku mengelilingi sekolah ini? Itu pun jika kau tidak keberatan”
“Kenapa harus aku?”
“Karna kau orang pertama yang aku kenal di sekolah ini, jadi aku mohon pada mu”

Nara mengagguk kecil. Hal itu pun disambut senyuman gembira dari Wei. Setelah mereka selesai menyantap mekanan, mereka pun mulai berjalan mengelilingi sekolahan. Anak – anak mulai kembali berbisik ketika menatap Nara dan Wei yang tengah berjalan berdampingan. Wei menatap mereka bingung. “Dia anak baru itu kan? Kenapa dia bersama si pembuat onar?”bisik seorang perempuan
Walau suara nya terdengar pelan. Namun, Wei  dapat mendengar nya dengan jelas. Dan pertanyaan itu pun semakin membuat nya penasaran.

“Nara-ah! Kenapa dengan mereka semua?”
“Sudah biar kan saja. Mereka memang selalu seperti itu” Nara terus menatap lurus kedepan tanpa memperdulikan sekeliling nya
“Hmm.. baik lah”

Tiba – tiba saja suara riuh terdengar . Teriakan – teriakan histeris perempuan mulai terdengar menyerukan sebuah nama.
“Ada apa? Kenapa berisik sekali?” Nara menatap kerumunan itu
“hei liat! Dia itu model yang ada di majalah itu kan? Wah~ dia tampan sekali!!” ujar seoarang wanita yang berlari di depannya
“Ohh Sehun!! Oh Sehun!!”
Suara – suara itu pun semakin menjadi. Nara terdiam saat mendengar nama itu. Itu nama yang tak asing bagi nya.
“Jangan – jangan..??”
“Kenapa? Ada apa” Tanya Wei penasaran
Namun tanpa basa – basi Nara segera berlari meninggalkan Wei begitu saja. “Hei! Nara, Kau mau kemana??”teriak Wei

Ia membelah barisan perempuan itu agar ia bisa leluasa untuk berjalan keluar. Nara pun berhenti tepat di barisan paling depan. Dari kejauhan ia dapat melihat orang itu.
“Benar, Itu dia..”
Namja itu berbalik melihat nya sambil tersenyum. Senyuman yang selalu ia rindukan. Nara terdiam ketika melihat namja itu mulai berjalan mendekati nya. Kini mereka sudah berdiri berhadapan. Mata mereka saling bertemu.
“Sehun…”
“Wah~ sudah lama ya, ternyata setelah 2 tahun kau masih tetap sama seperti dulu”ujar nya sambil memeluk Nara sesaat

Yap! Namja itu adalah Oh Sehun.  Pria kelahiran 12 april ini memang sangat populer apalagi setelah ia menjadi model majalah fashion di umur nya yang masih muda. Tubuh nya yang jenjang serta kulit putih susu nya itu membuat nya terlihat begitu sempurna di mata siapa saja yang melihatnya. Tentu dia juga termasuk anak yang cerdas. Orang tua nya adalah seorang pengusaha sukses dan memiliki beberapa perusahaan yang berada di beberapa kota besar di Korea. Sehun memang terlahir di kalangan keluarga atas sama seperti Nara.
“Bagaimana kabar mu?”
“Kau bisa melihat nya bukan? Aku baik – baik saja” Ujar nya sambil tersenyum
“Ayo kita pergi dari sini! Disini berisik sekali! ”Sehun menarik tangan Nara menjauhi perempuan – perempuan yang sedari tadi mulai menggangu nya

Nara menatap tangan Sehun sambil terus tersenyum. Hal sama yang ia lakukan dahulu. Tangan nya yang besar dapat membuatnya selalu nyaman dan ia selalu ingin terus seperti ini. Ketika mereka sudah menemukan tempat yang cukup tenang mereka pun akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak.

“Huft~ akhirnya bisa tenang juga”Sehun menghela nafas lega
“Kenapa kau kesini? Ku kira kau masih di Amerika?” Tanya Nara penasaran
Sehun menggeleng  “Tidak, aku tidak suka berada di sana.. lagi pula eomma sudah mengizin kan ku sekolah di sini” ujar nya dengan mata berbinar
“Heh? Apa kata mu?”
“Aku benar – benar bosan tanpa kau disana, jadi aku memohon pada orang tua ku agar di pindah kan kesini” jelas nya
“Hah? Benarkah?”
“Kenapa? Memang nya kau tidak senang jika aku sekolah di sini?” Dengus nya
“Hahaha tentu tidak, aku justru senang jika kau sekolah di sini ”

Disisi lain. Wei menyusuri lorong – lorong kelas sambil terus memperhatikan sekeliling nya seraya mencari seseorang. Yap! Siapa lagi jika bukan Nara? Dia pergi meninggalkan nya begitu saja tanpa mengatakan satu patah kata pun. “Kemana sih dia..”
Namun, akhir nya seseorang yang ia cari pun terlihat. Ketika ia akan memanggilnya, ia pun mengurungkan niat nya ketika ia melihat namja yang tengah bersama nya. Wei memutuskan untuk bersembunyi di balik tembok dan terus memperhatikan gerak – gerik mereka berdua dari kejauhan. Mereka terlihat sangat akrab. Terseyum dan tertawa bersama.

“Dia terlihat berbeda, ia tidak terlihat dingin seperti sebelum nya. Siapa namja itu? eh? Buka kan dia Oh Sehun? Dia itu model kan? Apa dia pacar nya?”gumam nya

PUKUL 19:00 KST
Kini jalanan kota Busan mulai terang dengan kelap – kelip lampu yang berjajar di sepanjang jalan. Malam ini terlihat lebih ramai dari malam sebelum nya, karna memang sebentar lagi akan memasuki libur musim panas. Banyak toko yang mulai menjajakan peralatan – peralatan penunjang  liburan. Masyarakat juga nampak nya mulai antusias mempersiapkan liburan ini. Tidak seperti malam sebelumnya, malam ini tak terlihat satu pun awan hitam yang menggantung di atas langit. Bulan bersinar sangat terang.

“Apa kau sudah makan”Ujar Sehun sambil membuka helm nya
“Kurasa belum”Ucap Nara yang duduk di belakang nya
“Ayo kita makan!”Seru Sehun bersemangat

Sudah sejak 2tahun yang lalu ia tidak menghabiskan waktu seperti ini dengan Sehun. Walau hanya sekedar jalan – jalan saja, ini sudah terasa cukup untuk nya. Mereka segera memasuki sebuah restoran, restoran daging. Makanan kesukaan  mereka berdua sejak taman kanak – kanak. Tak lupa juga ia memakai sebuah topi  agar tak ada yang mengenali nya. Walau baru satu tahun menekuni dunia model, siapa sangka nama nya bisa langsung melejit seperti itu.
“Kau mau makan apa?”
Nara membaca menu nya sambil melihat satu persatu daftar makanan yang tertulis di dalam nya “Hmm.. apa ya? Aku bingung”
“Ah kau ini selalu saja seperti itu. Kalau begitu biar aku pesan kan makanan yang biasa kau makan saja lah”ujar Sehun

Beberapa menit kemudian, makanan yang mereka pesan pun sudah tertata rapih di hadapan mereka. Aroma harum mulai tercium, membuat siapa saja tak akan tahan berlama – lama menatap nya. Tanpa aba – aba Nara segera menyantap makanan di depannya dengan lahap. Sehun hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat tingkat sahabat nya itu.

“Astaga! Jangan makan terburu – buru , kau bisa tersedak tau”Ujar Sehun memperingatkan

Namun nampak nya Nara benar – benar tak memperdulikan ucapan Sehun saat itu. Wanita itu memang selalu seperti itu ketika makan, kau tak akan bisa menggangu nya jika ia sedang menghadapi makanan. Badannya terlihat tidak terlalu gemuk bahkan cenderung seimbang dengan tinggi badannya, padahal dia termasuk wanita yang memiliki nafsu makan yang besar.
Ketika mereka tengah asik menyantap makanan nya, tiba – tiba saja seseorang datang dan langsung menduduki kursi yang berada di sebelah Nara. Mereka menatap orang itu secara bersamaan. Namja berambut coklat dengan mengenakan kemeja biru dan celana jeans. Sebuah senyuman mengembang di pipi namja itu.

“Nara!! Kau semakin cantik saja”ujar nya sambil mengelus pipi yeoja itu
Ia menepisnya “Jauh kan tangan mu dari ku!”
“Jaehyun?! Mau apa kau disini!”Ucap Sehun sedikit meninggikan nada bicara nya
“Aku hanya ingin bertemu calon tunangan ku, apa tidak boleh?”Namja itu kembali mencoba  meraih tangan Nara
“Huh? Calon tunangan?!”Sehun membulatkan mata nya terkejut
“Aku tidak pernah bilang jika aku setuju dengan pertunangan kita! Jadi jauh kan tangan mu dari ku”Nara menatap nya kesal
“Aku tidak peduli! Cepat atau lambat kau akan menjadi milikku! Aku akan pastikan itu!”Jaehyun berbalik menatap nya

Sehun segera menangkap tangan Nara lalu menarik nya menjauhi Jaehyun. Tapi nampak nya namja itu pun tak membiarkannya pergi begitu saja.

“Mau kau bawa kemana calon tunangan ku eoh!”
“Bukan kah kau mendengar nya sendiri, dia tidak ingin menjadi tunangan mu! lagi pula aku tidak akan setuju jika kau menjadi tunangannya!”Sehun mencengkram kerah baju namja itu kuat
“Memang apa masalah mu? memang kau siapa? Kakak nya? Pacarnya atau suaminya??”

Sehun menatap nya geram. Orang – orang nampak mulai terganggu dengan kejadian ini. Nara segera melepas cengkraman Sehun . “tidak ada gunanya melayani dia, lebih baik kita pergi saja!”
“Aish! Jika tak ada orang, mungkin sudah kuhajar kau!”Sehun mendorong tubuh Jaehyun dan meninggalkannya
“Huh! Kau fikir kau siapa Oh Sehun? Aku bisa melakukan apa pun yang ku mau!! Tunggu lah pembalasan ku”Jaehyun menyunggingkan senyuman nya
Namja itu meraih saku celananya dan mengeluarkan sebuah ponsel hitam. Ia menyentuh dan menggeser layar ponsel nya. Ia menekan sebuah nomor tanpa nama yang tertera di ponsel nya seraya menghubungi nomor tersebut.
“Aku butuh bantuan mu..”Ucap nya
Mereka kembali menaiki motor sport nya. “Dia benar – benar membuat ku kesal!”
“Sudah lah, tidak usah pikir kan dia lagi!”

~Beberapa hari kemudian~
Nara menempelkan kepalanya di atas meja. Beberapa kali ia terlihat menguap dan memejam kan matanya. Rasa kantuk nya benar – benar mengganggu, apalagi setelah pelajaran sejarah tadi pagi. Pelajaran yang sangat tidak di sukai nya itu membuat  kantuk nya semakin bertambah. Sudah beberapa hari ini, Sehun nampak nya tidak mampir kekelas nya, bahkan saat ia mencoba mencari nya di kelas pun dia tidak pernah berada disana. Nara juga hari ini sedang tidak ingin keluar kelas, lagi pula tak ada yang bisa ia lakukan sekarang.

“Ini untuk mu..” Ujar  seseorang sambil meletakan sebotol orange jus di hadapannya
“Aku tidak haus”ucap nya dingin
“Sudah tak apa! Ku lihat kau seperti nya belum memakan apapun, kau pasti lapar”orang itu memutar kursi yang berada di depan Nara lalu menduduki kursi itu
“Tidak usah, buat kau saja”
“Seperti nya kau memang tak menyukai ku! Padahal aku hanya ingin berteman baik saja dengan mu”
“Seterah kau saja”Nara pun bangkit dan pergi meninggal kannya
“Huft~ Selalu saja begini”terdengar helaan nafas dari Wei

Disisi lain,
Nara terus mengunyah bubble gum yang ada di mulut nya. Entah kenapa ia tak bisa berada lebih lama dengan orang banyak atau orang yang belum terlalu di kenal nya. itu pula lah sebabnya ia tak pernah bergaul dengan yang lain.
“Kemana sih orang itu”Ujar Nara sambil menatap sekeliling nya

“Hei kau tau tidak wanita yang sedang dekat dengan Oh Sehun itu? Aku dengar mereka pacaran sekarang!!” ucap seorang wanita yang tengah duduk bersama teman – teman nya
“Huh? Benarkah?”Sahut temannya
“Aaahh!! Padahal kan aku berharap bisa dekat dengan Sehuuun!!” timpal yang lainnya

Nara berhenti sejenak “Eh? Sehun pacaran?? Dengan siapa??”Ujar nya menyela
Mereka menatap nya serempak “Nara? Jadi kau belum tau ya??”
“Ku kira kau sudah tau, padahal kan hanya kau yang dekat dengan Oh Sehun” ujar nya
Nara menggeleng “Tidak, dia tidak bilang apa pun padaku! Jadi, siapa wanita itu?”
“Dia Song Hyejin dari kelas 2-B”
 “Aish! Benar – benar deh dia itu! Kenapa tidak bilang padaku sih?” Nara segera bangkit dan mencari nya

Tak lama kemudian sosok yang ia cari pun terlihat. Tapi tunggu, ia nampak dengan orang lain disana. Nara mulai mendekati nya perlahan. Dia seorang wanita. Seperti nya itu wanita yang tengah ramai dibicarakan.
“Apa wanita itu yang mereka maksud?”gumamnya pelan

“Haha apa kau suka bekal yang ku bawa oppa?”
“Tentu! Masakan mu selalu saja enak Chagiya”Sehun mencubit hidung wanita itu

Nara tersentak “Heh?!! Chagiya?! Ja..jadi benar mereka itu berpacaran?” Ucap nya terkejut
“Tidak mungkin! Ba..bagaimana bisa?Kenapa dia ti..tidak memberitahuku”Nara menggigit bibir bawah nya
Ketika ia akan beranjak pergi. Ia menginjak sebuah botol air mineral dan membuat suara yang membuat perhatian Sehun teralih kearah nya.
“Nara?”

Nara tersenyum kikuk “Haha.. seperti nya aku mengganggu kalian ya” Nara menggaruk kepala belakang nya yang tak terasa gatal sambil keluar dari tempat persembunyiannya
“Sejak kapan kau disitu?”Tanya Sehun
“Baru saja kok hehe”
“Oh ternyata yang di katakan mereka itu benar ya, dia pacar mu?” Lanjut nya penasaran

Sehun mengangguk “Maaf, aku tidak memberitahu mu sebelum nya”
Nara tersentak. Entah kenapa saat mendengar penjelasan langsung dari  Sehun membuat bahu nya mulai terasa berat. Kaki nya terasa melemas. Namun, ia berusaha untuk menyembunyikan perasaan nya saat ini.
“Benarkah? Kau jahat sekali Sehun-ah, kenapa baru memberitahu ku sekarang? Kau harus meneraktir ku tau!Double!!”
“Haha Mianhe! Aku akan meneraktir makanan apa pun yang kau mau, tenang saja” Sehun menunjukkan jepolnya sebagai isyarat jika ia setuju dengan permintaan yeoja itu
“Aku sama sekali tidak butuh itu Sehun-ah”gumamnya dalam hati
“ah iya namaku Lee Nara. Siapa nama mu?” Ucap Nara sambil mengulurkan tangannya pada yeoja yang berada di sebalah Sehun
“Song Hyejin, panggil saja aku Hyejin”ucap nya sambil menjabat tangan Nara
“Hahaha! Kau juga harus mencari pacar Nara-ah, apa kau tidak bosan sendiri terus”ledek Sehun
“Kau pikir aku memilih sendiri karna siapa Sehun-ah?” gumamnya lagi
“Dasar sombong! Lihat saja dalam waktu dekat ini aku juga akan mendapat kan pacar”Dengus nya kesal

Panggil namaku jika kau membutuhkan ku..
Panggil namaku kapan pun jika kau butuh tempat untuk mengutarakan semua keluh kesah mu..
Dan panggil namaku jika kau membutuhkan sandaran ketika kau sedang terpuruk..
Aku akan selalu siap, aku akan selalu ada disini untuk mu. Jadi ingat lah selalu namaku..

Hari – hari pun berlalu begitu saja. Setiap hari nya pula nampak begitu berubah bagi Nara. Semua hal yang selama ini mereka lakukan bersama sirna begitu saja. Bahkan untuk sekedar makan bersama di sekolah pun tak dapat ia lakukan. Sehun kini lebih sering menghabiskan waktu nya dengan Hyejin. Tentu Nara sadar betul jika ia tidak bisa memaksakan kehendak nya, tidak bisa bertindak egois dengan terus berada di samping pria yang mencintai orang lain. Kini ia harus menjaga jarak walau terkadang hatinya selalu menjerit.  Wanita itu hanya melewati waktu seperti yang ia lakukan ketika Sehun tidak bersekolah disini. Membaca komik, mendengarkan lagu, dan tidur di kelas. Sangat membosankan memang, tapi hanya ini yang dapat ia lakukan.

“Apa pun akan ku lakukan demi dapat melihat mu terus tersenyum, walau senyuman itu bukan untuk ku…..” gumam Nara sambil berjalan menatap lantai putih yang ada di bawah nya

Yeoja itu terus menyusuri lorong sekolah tanpa tujuan. Namun, tiba – tiba saja sesuatu mengusik nya. Ia berhenti berjalan ketika ia menangkap gerak – gerik mencurigakan dari sosok yang di kenal nya. “Hyejin? Mau apa dia? Mencurigakan sekali”ujar nya
Tanpa pikir panjang Nara pun segera mengejar nya secara diam – diam hingga mereka tiba di depang gudang sekolah yang terletak di bagian paling belakang bangunan sekolah. Nampak nya Hyejin tengah menelpon seseorang disana. Tapi kenapa harus di tempat ini? Pertanyaan – pertanyaan aneh pun mulai muncul di kepalanya. Nara memutuskan untuk mengintip dari balik tembok dan mencoba menguping pembicaraan nya.

“Tentu! Aku sudah membuat nya menjadi milik ku, seperti apa yang kau suruh! Dan ya.. ku kira aku benar – benar menyukai nya! Dia tampan dan err…sexy”Ujar Hyejin tertawa

Nara menaikan alis nya bingung “Huh? Apa maksudnya”

“Haha Baiklah aku cuma bercanda tadi! Kau tidak usah marah..”
“Iya! Aku akan segera memisahkan mereka. Aku akan membuat Sehun dan Nara saling membenci satu sama lain, seperti apa yang kau mau. Tenang saja, semua akan berjalan sesuai rencana”Hyejin tersenyum lalu memutuskan line telponnya.

“Apa – apaan dia itu?! Jadi selama ini dia itu..?”
“Aku tak akan membiarkannya”Nara mengepalkan tangannya kuat .

Nara segera menarik lengan Hyejin ketika yeoja itu melewati nya tanpa sadar. Ia menarik nya kuat hingga punggungnya kini tlah berbenturan dengan dinding
“Na..Nara?”Ujar nya terkejut
“Apa maksudmu tadi huh?! Membuat kami saling membenci? Sebenarnya apa mau mu eoh!” Nara sedikit meninggikan nada bicara nya
“Ti..tidak, kau pasti salah dengar Nara-ah. Aku tidak berkata seperti itu”Ujar Hyejin gugup
“Sudah jangan bohong kau! Cepat kata kan atau tangan ini yang akan menyelesaikannya! Cepat!”Bentak Nara mulai kesal

Hyejin memalingkan wajah nya takut. Keringat dingin mulai meluncur bebas dari tubuh nya. ia sangat bingung saat ini, otak nya terus berpikir dengan cepat untuk menemukan alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan padanya. Nara benar – benar membuatnya tak dapat bergerak sedikit pun. Mata nya yang tajam membuat nya semakin khawatir. Nara mencengkram kuat kerah baju Hyejin, sedangkan tangan yang satu nya sudah mengepal kuat seperti sudah siap kapan saja menghajar apa pun di hadapannya. Beberapa detik kemudian mata Hyejin pun menangkap sosok Sehun yang tengah berjalan tak jauh dari area gudang sekolah. Hyejin menyunggikan senyuman di bibirnya.

“Apa maksudnya Nara-ah? Menjauhi nya?! Aku benar – benar mencintai Sehun, aku tidak mungkin mengikuti perkataan mu itu!”Ujar Hyejin dengan suara lantang

Nara mengerutkan dahinya “Kau bicara apa eoh?! Aku hanya meminta mu menjelaskan ucapan mu yang tadi”Nara semakin mengencangkan cengkramannya

“Aduh sakit Nara-ah! Hentikan, kau melukai ku”pekiknya lagi

Disisi lain, Sehun yang mendengar suara Hyejin pun segera mencari asal suara itu. Bola mata nya mulai bergerak hingga akhir nya ia mendapat kan sosok mereka berdua di sana.
“Hyejin? Nara?! Sedang apa mereka?” Sehun segera berlari mendekati mereka
“Yak!! Nara! Apa yang kau lakukan eoh!”Bentak Sehun sambil mendorong tubuh Nara menjauh
“Se..hun?”

Hyejin langsung memeluk  tubuh namja itu erat dan menangis saat itu pula. Nara semakin bingung dengan kelakuan Hyejin yang berubah seperti itu.
“Apa – apaan dia itu? Apa yang dia rencana kan?”pikir nya
“Kau kenapa Hyejin?Ada apa?” Tanya Sehun panik
“Di..dia membentak dan menyuruh ku untuk menjauhi mu Sehun-ah! Dia bilang aku bukan lah wanita yang pantas untuk mu.. hiks.. dia membuat tangan ku terkilir”Ujar  Hyejin sambil memegangi lengan nya yang tak terasa sakit
“Tidak! Itu tidak benar! Dia bohong! Justru dia yang ingin menjebak kita Sehun-ah! Jangan percaya dengan ucapan wanita licik itu!” Nara menggenggam tangan Sehun seraya menyakinkannya
Sehun menepisnya “Aku tidak menyangka jika kau akan melakukan itu pada nya Nara! Kau tau kan perasaan ku padanya? Sahabat macam apa kau ini eoh!”
“Percayalah pada ku Sehun-ah! Dia hanya ingin membuat kita saling membenci”
“Sudah cukup jangan teruskan lagi!!” Bentak Sehun

Nara menatap Hyejin yang kini tengah tersenyum penuh kemenangan. Nara semakin mengepalkan tangannya kuat. Senyuman itu membuat nya semakin yakin jika dia memang bukan lah wanita yang baik. Jika saja tidak ada Sehun disini, mungkin dia sudah menghajar Hyejin tanpa ampun. 

“Aku sungguh – sungguh! Dia pembohong! Lihat lah, dia sedang tersenyum sekarang! Dia itu iblis berjubah malaikat! Dia hanya ingin menipu mu! sadar lah Sehun-ah!! Dia tidak pantas untuk mu...”

PLAK

Mata nya membulat sempurna. Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi yeoja itu. Nara menatap Sehun tak percaya. Cairan bening tanpa sadar keluar dari sudut mata gadis itu. Ia memegangi pipi nya yang mulai terasa perih, bercak kemerahan perlahan mulai muncul.
“K..Kau menamparku?!” Ujar nya tak percaya
“Kau pantas mendapat kannya! Kau sudah keterlaluan!” Sehun menatap nya

BUG!

Tiba – tiba saja Wei datang dan menghajar Sehun. Semua nampak tersentak begitu pula dengan Nara.
“Kau! Kenapa kau menampar nya eoh!!” Wei mencengkram kerah baju Sehun lalu menarik nya kuat
“Dia sudah mengatakan hal – hal yang tak pantas di ucapkan pada Hyejin! Dia bahkan tega melukai nya!”Jawab nya kesal
“Apa kau melihat nya?! Apa kau mendengar nya sendiri eoh?!” Bentak Wei geram

Sehun terdiam “Kenapa kau diam? Kau tidak melihat nya kan?! Jadi kau lebih memilih dia di banding sahabat mu? Kau sudah mengenal Nara lebih lama bukan, Sehun-ah? Sedang kan dia? Dia baru saja masuk kedalam hidup mu dan kau masih juga membela nya?!” teriak nya

“Kau tak usah ikut campur! Hyejin itu pacarku”
“Pacar? Lalu jika kau memiliki pacar kau akan melupakan sahabat mu sendiri begitu…”
“Nara lebih mengenal mu! Dia tidak mungkin melakukan itu tanpa alasan yang jelas! Apa pantas kau melakukan itu pada sahabat mu sendiri?”Wei mendorong tubuh Sehun
“Mulai sekarang kau tak usah dekati dia lagi! Aku tidak akan membiar kan pacar ku di sakiti oleh siapa pun bahkan oleh mu!” Nara menatap Wei  terkejut begitu pula dengan Sehun
“Ayo kita pergi! Tak ada gunanya kau terus di sini!” Wei menggengam tangan Nara dan membawa nya pergi menjauh

Sehun bangkit sambil mengusap bercak darah yang keluar dari sela bibir nya. Ucapan Wei kini berhasil membuat nya sangat bersalah. Ucapannya memang benar tapi ia tidak bisa membohongi diri nya sendiri. Sehun menatap punggung Nara yang mulai menjauh.

“Apa kau tidak apa – apa Chagiya?” Ujar Hyejin
“Aku harus pergi!” Ucap Sehun tanpa menoleh

Namja itu pergi. Hyejin kembali tersenyum puas. Ia merapihkan kembali pakaiannya dan segera berjalan menuju kelas dengan santai seolah tak ada yang telah terjadi sebelum nya.

“Haha .. Aku berhasil! Ingat Nara-ah ini baru awal ..!!”

** Call my Name! **

Nara menahan tangan Wei sejenak. Pria itu pun menoleh, menatap lekat wanita di hadapannya.
“Sudah, kau tak perlu memikirkan laki – laki seperti dia lagi” ujar Wei dengan nada geram

Perlahan Nara melepaskan genggaman pria itu “Apa maksud mu tadi? Pacar? Seharusnya kau tidak usah berbohong seperti itu pada nya, seharusnya kau juga tidak perlu ikut campur dengan masalah ku” ucap Nara tertunduk

Wei tersenyum, di raihnya kedua pipi wanita itu, membuat sang wanita menatap kedua matanya.Masih terlihat jelas bercak kemerahan akibat tamparan Sehun. 

“Bohong? Tidak!”
“Aku tak pernah berbohong jika mengenai perasaan ku sendiri. Ini memang bukan waktu yang tepat.. tapi aku harus memberitahu mu sesuatu..“ Wei  tersenyum tipis sambil mengusap air mata yang membasahi wajah wanita di hadapannya
“Aku bersungguh – sungguh mengatakannya! Aku ingin kau menjadi wanita ku, Nara-ah...” 

Nara terdiam. Pikirannya kacau, ia sama sekali tak bisa berpikir dengan jernih. terlalu banyak pertayaan di kepalanya, terlalu banyak beban yang memberatkan nya. 

Ia menghirup udara dalam - dalam dan memberanikan dirinya untuk menatap pria itu
"Maaf, tapi--"
Belum sempat ia bisa menyelesaikan kalimatnya, Wei sudah menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir mungil sang wanita "Kau tak perlu menjawab nya sekarang...Aku akan menunggumu.."

"Akan ku terima semua pilihan mu..."Ujarnya tersenyum manis

SKIP

Nara menatap bulan yang terlihat menggantung di atas langit. Perlahan angin mulai bertiup mengenai wajah nya. Kejadian tadi benar – benar mengganggu pikiran nya. Ini adalah pertengkaran pertama bagi nya dengan Sehun. Selama ini mereka tak pernah bertengkar seperti ini, bahkan saat berbeda pendapat pun salah satu dari mereka akan langsung mengalah. Tapi tidak dengan ini, Nara terus teringat tatapan mata nya. Tatapan yang tak pernah di lihat nya selama ini, tatapan itu penuh dengan kemarahan. “Kenapa? Kenapa aku yang kau anggap penjahat nya di sini Oh Sehun?? Kenapa…?”

~Nara PoV~

  Kau tau? Aku selalu menjaga hatiku tetap untuk mu walau aku sendiri tidak tau untuk siapa hatimu itu. Aku selalu berharap akan ada saat nya nama ku terukir indah di dalam hati mu, walau rasanya tidak mungkin bisa terjadi. Aku bukan lah wanita yang baik untuk mu, aku bukan wanita yang cantik dan manis seperti yang selalu kau ceritakan padaku. Aku sadar itu. Aku hanya seorang wanita biasa dengan julukan pembuat onar. Pengalaman cinta ku juga masih sangat jauh dari rata – rata. Kadang aku senidiri tidak menyadari perasaan seseorang yang menyukai ku dan malah menyakiti nya tanpa aku sadari. Apa mungkin ini balasan yang sudah ku perbuat?
  Dulu aku berpikir, mungkin menjadi seorang sahabat tidak lah buruk, aku akan menjadi sahabat terbaik mu, sahabat yang bisa kau percayai, sahabat yang akan selalu ada dalam keadaan apapun itu. Aku tidak akan menghianati mu. Jadi percayalah padaku seperti aku yang selalu mempercayai mu.
Tapi hari ini berbeda. Kau sudah menghancurkan kepercayaan yang telah ku bangun selama ini untuk mu. Entah lah aku tidak tau siapa yang salah sebenarnya di sini. Dia atau aku? Coba jelaskan padaku Oh Sehun!

Aku tersentak ketika tiba – tiba saja pintu kamar terbuka.
 “Nara? Kau sedang apa..??”
aku menoleh “Eh Oppa? Tidak, aku hanya.. hmm itu aku hanya sedang mencari angin saja..”Ujar ku sedikit tertawa

Pria itu duduk tepat di sebelahku,aku bisa menangkap rasa penasaran yang tergambar jelas di wajahnya “Heumm.. Benarkah? Kenapa terlihat tidak seperti itu di mata oppa?”
“Eh? A..apa maksud mu oppa? Aku berkata jujur kok..hhe”

Aku terdiam sesaat ketika ia menarik tubuh ku kedalam pelukannya. Rasanya hangat sekali, ini membuat hati ku menjadi lebih baik “Jangan bohong, Oppa bisa melihat semua nya loh! Kenapa sih? Tidak biasa nya kau seperti ini? Biasa nya kan kau selalu mengganggu oppa, selalu bertingkah manja kenapa sekarang tidak? Sedang ada masalah?”

“Ah sial! Susah sekali sih menyembunyikan dari nya!”seru ku dalam hati

“Aku serius kok oppa?”
“Sudah cepat katakan! Biar oppa tebak..” Namja itu kembali menatap ku detail
“Jangan – jangan kau bertengkar dengan Sehun ya?”

“Oh Shit! Apa yang harus ku katakan?” gumamku lagi

“Oooh iya! Oppa! Ada pertandingan basket di tv hari ini loh! Kau tidak ingin melihat nya??”
“Eeeh? Jinjja? Saluran berapa? Kenapa oppa tidak tau?”
“Saluran 5! Cepat acara nya akan segera dimulai!!”

Namja itu dengan cepat berlari keluar kamar nya. Aku segera menutup pintu kamar dan mengunci nya. aku menghela nafas lega .
Setelah namja itu menuruni beberapa anak tangga, ia pun berhenti dan berpikir sejenak “Tunggu! Saluran 5? Aku tadi baru saja menonton saluran itu, dan tak ada pertandingan apa pun, jangan – jangan..?” namja itu pun kembali ke kamar Nara

“Yak!! Nara! Cepat buka pintu nya! kau membohongi ku ya? Astaga! Awas kau ya nanti..”
Aku kembali menghela nafas panjang “Aku pasti tidak akan bisa berbohong di depan nya! besok apa yang akan ku katakan pada nya? ah sudah lah, nanti saja ku pikir kan”
Namja itu bernama Lee Hongbin. Satu – satunya kakak yang aku miliki nya saat ini. Aku dan dia hanya terpaut 1 tahun lebih muda. Kami bersekolah di sekolah yang sama. Kakak ku itu adalah seorang pecinta bola basket. Sejak kecil ia sudah memainkan olahraga itu. Beberapa penghargaan pun sudah berjajar di kamar nya. dia memang sangat pandai dalam permainan itu tapi jangan salah ia juga memiliki otak yang cerdas. Itu juga yang membuat nya sangat populer di sekolah. Berbeda dengan ku yang populer karna keributan yang sering aku lakukan.

~pov end~

~Keesokkan harinya~
“Pagi Eomma~~”Ujar Hongbin sambil duduk di kursi makan
“Eh? Dimana Nara? Pasti belum bangun ya??”

Wanita paruh baya itu menggeleng pelan “Tidak, dia sudah berangkat tadi pagi – pagi sekali. Sikap nya jadi sedikit aneh, apa kau tau dia kenapa? Eomma khawatir melihat nya”

“Huh? Tumben rajin sekali dia? Nanti biar aku yang bicara padanya eomma, tenang saja”Hongbin tersenyum
“Baiklah, tolong ya Hongbin. Dia juga belum serapan sama sekali, dia pasti akan kelaparan saat pelajaran nanti”
“Sudah lah eomma! Tenang saja, aku akan melakukan sesuatu nanti”

SKIP

Wanita itu menopang dagu nya sambil sesekali menguap. Kelas masih sangat sepi saat ini “Ah sudah kuduga, aku terlalu cepat datang..Ahh ngantukkk~”
“Nara? Kau sudah datang?”Ujar seseorang di hadapannya
“Ya begitu lah, seperti nya aku salah melihat jam..”jawab nya berbohong
“Tapi kau sudah sarapan kan?”

Nara menatap nya “Sudah kok” ujar nya kembali berbohong

Namun secara bersamaan muncul sebuah suara dari perut Nara menandakan jika kini ia tengah merasa lapar, sangat lapar. Nara memalingkan wajah nya menahan rasa malu.
“Nah kau bohong ya! Pasti belum kan?”
“Sudah kok, serius deh! Percaya pada ku, Wei-ah!”Ujar Nara
“Jangan bohong, aku jelas – jelas mendengar nya tadi. Ini roti untuk mu, tadi aku membeli nya sebelum ke sini”Pria itu menaruh roti itu tepat di hadapannya

Nara menelan ludah nya berat. Dia memang tak bisa membohongi diri nya. Lapar. Itulah yang di rasakannya.
“Ya sudah kalau gitu, Gomawo”
Wei  tersenyum “Nah gitu.. Sarapan itu kan penting!”

Perlahan murid – murid yang lain pun sudah tiba. Dan setiap murid yang memasuki kelas selalu menunjukan ekspresi kebingungan ketika melihat Nara saat ini. Bagaimana tidak? Semua tau jika Nara tak pernah datang sepagi itu, dia lebih sering datang terlambat. Bahkan sering mendapatkan hukuman karena kesalahan nya itu. Berkali – kali Hongbing telah memperingat kan nya, namun ia seperti tidak peduli dengan kelakuan nya. Ya itu lah salah satu kebiasaan buruk nya.

“Annyeong!!!” Teriak seseorang

Nara membuka mata nya, ia menatap orang itu dingin “Hyejin! Mau apa dia?”
“Hari ini adalah hari ulang tahun ku! Dan malam ini aku membuat pesta di rumah ku, aku ingin kalian semua datang malam ini”ujar nya sambil membagikan selembaran kertas di tangannya
“Pokok nya kalian harus datang! Akan ada kejutan nanti malam!” Hyejin menatap Nara sesaat sambil tersenyum
“Kejutan? Apa maksudnya?”Wei mengerutkan dahi nya bingung
“Nah! Aku menunggu kalian! Sampai jumpa nanti malam!!”Ujar nya pergi
Wei menatap Nara penasaran “Kau akan datang kan?”
“Entah lah, aku tak berminat sama sekali”Ucap nya sambil melihat selembaran itu

Namja itu tersenyum tipis “Kau harus datang, Sehun pasti akan datang juga”
Nara menatap nya dingin “Lalu apa peduli ku?”
“Kau harus tunjukan pada nya jika kau benar, lagi pula kau juga bisa menyelidiki Hyejin bukan? Kali saja kau bisa menemukan sesuatu nanti..”
“Menyelidiki?”
“Iya, aku dengar semua nya kok. Aku kebetulan ada di sana saat itu”

Yang di katakana Wei memang ada benar nya. Sekarang bukan saat nya untuk berdiam diri, tapi kini saat nya untuk membukti kan pada Sehun jika semua yang di kata kan nya memang lah benar.
Nara mengangguk “Tapi aku tak tau harus berpenampilan apa nanti…”
“Haha, kalau itu serah kan saja padaku”Wei mengacung kan jempol sambil menunjukan giggles nya
“Baiklah aku akan menjemput mu pukul  5 sore nanti!” ucap nya bersemangat

Nara mengerut kan dahi nya ketika melihat tingkah Wei saat itu. Ia memang tak tau apa yang di rencanakan oleh namja itu, namun dia tidak peduli. Misi nya saat ini adalah mencari bukti, hanya itu!!

PUKUL 16:55 KST

“Nara, oppa ing—“
“Eh? Kau mau kemana?”Ujar Hongbin sambil menatap adik nya yang tengah menyisir rambut nya
“Aku ingin pergi ke pesta ulang tahun teman..”
“Kenapa mendadak sekali? Bukan kah kita akan merayakan ulang tahun mu bersama nanti malam? Dan oppa mau bicara dengan mu..”ujar nya
“Maaf. Itu bisa di tunda oppa~”

Ting.. Tong.. Ting.. Tong…

“Itu pasti dia..” gumam nya
“Nah kalau begitu aku pergi dulu ya.. jangan lupa hadiah ku nde oppa” ujar wanita itu sambil berlari keluar

Nara segera membuka pintu. Wei, seperti biasa ia selalu datang tepat waktu. Mereka segera masuk kedalam mobil berwarna hitam milik Wei.

“Apa rencana mu?” Ucap Nara tanpa menatapnya
“Akan ku bicara kan nanti di perjalanan” Jawaban nya sambil mulai meluncurkan kendaraan
“Lalu mau kemana kita sekarang?”
Wei  tersenyum tipis “Sudah ikuti saja..”
Wanita itu melirik nya sekilas lalu kembali menatap jalan “Semoga nanti akan sesuai dengan rencana ku” gumamnya

Beberapa menit kemudian, mereka pun berhenti di sebuah salon di pusat kota.

“Salon? Untuk apa kita kesini?”Tanya Nara bingung
“Tidak mungkin kan kau akan pergi ke pesta dengan penampilan seperti itu?”Pria itu terkekeh
“Ah iya juga sih! Ini pakailah..”Ia menyodor kan sebuah papper bag di tangannya
“Apalagi ini?”tanya Nara sambil meraih benda itu
“Ini gaun peninggalan ibu ku. Seperti nya akan cocok jika kau yang memakai nya..”
“Nah kalau begitu, aku akan menunggu mu di sini”ujar nya

Beberapa jam kemudian,
“Oh ya ampun! Berapa lama lagi dia..”Ujar nya sambil mencoba merenggangkan ototnya
“Apa masih la—“
“Uwaaaah~”Seru nya terpukau ketika melihat Nara kini sudah berdiri di depannya

Tubuh langsing itu tampak sangat cocok dengan balutan mini dres berwarna biru laut yang terlihat sedikit berkilauan. Rambut panjang yang biasa ia kuncir kini terurai dan tertata dengan rapih, membuat nya nampak anggun. Dan untuk pertama kali nya ia berpenampilan seperti ini setelah sekian lama nya. Sedikit aneh bagi nya jika harus berpenampilan femini layak nya seorang wanita pada umum nya mengingat style yang biasa ia pakai selalu mengarah pada style yang di gunakan kaum pria.

“Jangan melihat ku seperti itu! Ini sangat memalukan!” dengus nya kesal
“Kau mengingat kan ku pada eomma, kau sangat cantik..”
Nara melirik nya tajam “Sudah lah, ayo cepat berangkat! Aku tidak ingin terlambat” ia segera keluar dari tempat itu


@Hyejin’s House
Suara dentuman musik sudah terdengar. Nara keluar dari mobil dan menatap sekeliling nya yang nampak indah dengan tata lampu berwarna warni di sekitar area rumah Hyejin. Beberapa kendaraan juga sudah banyak terparkir di sana.
“Baiklah, saat nya menjalankan rencana!!”
“Oh ya jimat keberuntungan ku”wanita itu merogoh tas kecil yang di bawa nya dan mengambil sesuatu dari dalam
“Hampir saja aku melupakan mu..”Nara tersenyum sambil memasang sebuah cincin di jari manis kanannya

Mereka pun segera masuk ke dalam pesta itu. Nara mulai berjalan di antara para tamu dan saat itu pula semua yang melihat nya terdiam sambil terus memandangi nya. Awal nya ia memang tak begitu peduli, namun lambat laun itu membuat nya sangat terusik.

“Kenapa mereka menatap ku seperti itu? Rasanya ingin ku hajar mereka..!”Dengus nya
“Ssst.. Jangan berkata begitu, mereka seperti itu mungkin karna terpukau dengan penampilan mu. Jangan pedulikan mereka, kau hanya perlu menjalan kan misi mu sekarang! Fighting!!” Ujar Wei memberi semangat

Nara pun mengangguk mengerti. Mata nya terus mencari sosok Hyejin di antara para tamu yang bagitu banyak. Hingga tiba – tiba seseorang menepuk pundak nya dari belakang.
“Nara?! Apa benar ini kau?”
“Huh? Sehun-ah?” Ujar nya terkejut

Sehun berjalan mengelilingi Nara sambil menatap nya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Bagi nya ini adalah pemandangan yang sangat langka.
“Astaga apa aku tak salah liat? Kau sangat berbeda, kau cantik sekali…”Ujar Seuhun dengan mata berbinar
“Ternyata seorang Lee Nara bisa juga berpenampilan seperti ini”Sehun terkekeh

Cekrek~

Sehun pun mengabadikan momen ini ke dalam ponsel nya, tentu dia tidak akan mensia – sia kan momen langka seperti ini.
Wanita ini mengeluarkan tatapan dingin dari kedua mata nya. Tanpa sepatah kata pun ia mulai berjalan menjauh dari pria itu, namun seperti nya pria itu tak membiarkan nya begitu saja.

“Nara-ah? Apa kau masih marah pada ku? Tolong maaf kan aku..”
“Tidak! Aku tidak marah, jadi lepas kan aku” ujar nya dingin
“Bohong! Ku mohon jangan seperti ini!!”ucap nya sambil mencoba meraih tangan Nara

Nara segera menepis tangan pria itu “Apa peduli ku!” Ucap nya berjalan menjauh

Sehun menatap punggung wanita itu tanpa berani mengejar nya kembali. Ia tau perbuatannya saat itu mungkin akan sulit untuk di maafkan.

“Di mana iblis itu!ah tidak tidak!! Sekarang aku harus mencari buktinya dulu!!” Nara mengepal kan tangan nya kuat
Namun tiba – tiba seseorang menabrak  nya dan menumpahkan minuman ke dress yang ia kenakan “Upss.. kena ya? Wah~ jadi kotor deh, maaf ya!”Ujar orang itu sambil tertawa pelan

“Kau!!!” Aku akan menghajar mu kali ini!”
“Ya ampun aku takut sekali~ ada wanita aneh ingin memukul ku”ujar nya terkesan meledek
“Kau tak akan berani menghajar ku! Banyak orang di sini..”bisik nya sambil menatap orang – orang yang berada cukup jauh dari mereka

Nara mengepalkan tangan nya kuat seraya menahan amarah nya yang mulai memuncak.
“Wah ~ cincin itu kenapa mirip sekali dengan ku ya?” ucap Hyejin sambil memain kan cincin di tangan nya
 “Coba sini ku lihat!” Nara merebut benda itu

“SN” terdapat dua buah huruf  yang terukir di sana dan itu adalah huruf untuk inisial “Sehun Nara”. Yap! Sehun sengaja memesan cincin itu dengan mengukir  inisial nama mereka agar cincin ini menjadi satu – satu nya bukti bahwa mereka bersahabat.

“Bagaimana bisa cincin ini ada pada mu eoh?”
“Sehun yang memberikan nya pada ku, kenapa?”Hyejin kembali merebut cincin itu kembali
“Huh? Hahaa.. itu tidak mungkin! Sehun tidak mungkin memberikan benda itu pada orang lain!” ucap nya tak percaya
“ya sudah jika tak percaya! Ah iya kau juga memakai nya ya? Sini berikan pada ku! Kau tidak cocok memakai nya..”Wanita itu meraih cincin yang ada di tangan Nara dengan paksa
“Yak!! Mau kau apakan!”bentak nya
“Tentu saja mengambil nya! Kau tak boleh memiliki nya!! Kalian seperti sepasang pengantin saja.. menjijikan!!”
“Apa kata mu!!”

“Kau pikir Sehun senang memakai benda ini? Tidak! Karena itu dia memberikannya pada ku! Dia juga tidak seharusnya bersahabat dengan wanita kasar seperti mu!!”ucap Hyejin menatap tajam Nara

Wanita itu hanya terdiam sambil terus berpikir. 
“Benda ini keliatan nya sangat berharga ya untuk mu? hmm.. padahal tak ada yang bagus dari rongsokan ini? Lebih baik jika kedua benda ini aku buang” ledek nya
“Rongsokan kata mu! Jaga bicara mu atau akan ku hancur kan mulut mu itu! Dasar iblis…”
“Kalau begitu coba ambil ini!!”Ujar nya sambil melempar cincin itu, tanpa buang waktu Nara segera berlari untuk menangkap benda itu.

HAP~

Benda itu pun berhasil di tangkap nya. Tapi tunggu, Setelah ia berhasil mendapatkan nya kini ia mulai menyadari posisi nya. Kedua kaki nya kini sudah berada di ujung kolam berenang, tubuh nya pun mulai tak seimbang. Sekuat tenaga ia mencoba menahan.

“Sial! Aku akan tercebur!” Nara terpejam, ia benar – benar tak bisa menahan nya lagi kali ini

Sesaat kemudian “Eh? Kenapa aku belum jatuh?”ucap nya masih terpejam
Di saat yang bersamaan ia merasa tubuh nya di tarik menjauhi kolam tersebut “Hufft! Untung saja tepat waktu..”
Wanita itu membuka mata nya dan menatap si pemilik tangan yang menarik nya “Kau..??”
“Lepaskan!!”
“Kau tidak apa – apa kan?” Pria itu memegang kedua bahu Nara sambil menatap nya
“Apa peduli mu?? Terlebih lagi..”
“Kenapa? Kenapa kau memberikan benda itu pada Hyejin? Apa kau sudah lupa dengan perkataan mu waktu itu Sehun-ah..?”

“Kau tidak boleh memberikan benda ini pada siapa pun bahkan keluarga mu sendiri, Arra! Jika kau memberikan nya pada orang lain, berarti ikatan kita akan terputus saat itu juga! Jadi jaga baik – baik benda ini atau aku akan benar – benar membenci mu selamanya…”

“Heh? Itu kan.. ke..kenapa bisa ada pada mu?” Ucap Sehun
“Harus nya aku yang bertanya pada mu Oh Sehun!! Ah sudah lah, kau memang sudah berubah.. aku sudah tidak mengenal diri mu yang sekarang, kau berbeda..” Nara tertunduk menatap kedua cincin di tangannya
“Dulu bahkan kau sempat memarahi ku dan tak lagi mau bicara padaku karna cincin ini tak sengaja ku tinggalkan di sekolah.. tapi kenapa sekarang kau..?
“Tapi..”
“Ah! Kau bahkan tak ingat jika hari ini aku juga berulang tahun, bukan?”

DEG—

Sehun terdiam. Nara menatap mata pria itu seolah tengah mencari jawaban dari pertanyaan nya, Nara tersenyum tipis “Sudah ku duga kau melupakan nya..”

“Mulai sekarang akan ku pasti kan jika aku takkan mengganggu mu lagi, anggap saja jika kita tak pernah berhubungan sebelum nya..”Nara memberikan cincin itu dan mulai pergi menjauh

“Tunggu..”Sehun menangkap tangan wanita itu dan menggenggam nya erat
“Semoga kau bahagia dengan Hyejin..”Nara tersenyum manis sambil melepaskan tangan Sehun dan kembali berjalan pergi

Tidak! Bukan ini yang diinginkan nya. Tak ada yang bisa ia perbuat sekarang. Untuk kedua kali nya ia mumbuat kesalahan dan untuk kedua kali nya ia membiarkan nya pergi. Pikiran nya mendadak kacau, membuat nya sulit untuk berpikir dengan jernih.

“Tidak! Aku tidak ingin ini terjadi.. kembali lah!!” Sehun menatap punggung Nara yang semakin menjauh
“Sudah lah oppa! Biar kan saja dia..”Hyejin memeluk lengan Sehun

Pria itu beralih menatap nya, ia mengunci nya dengan tatapan tajam khas miliknya. “Apa yang kau lakukan? Kenapa cincin ini bisa ada pada mu? aku tidak pernah memberikan ini pada mu, apa yang sebenar nya kau rencana kan eoh??”

“A..apa maksud mu oppa? Aku ti..tidak mengerti”
“Jangan pura – pura. Apa mungkin yang di katakan Nara waktu itu benar?”

Hyejin menggengam tangan Sehun erat “Tidak! Aku tidak mungkin melakukan itu! Percayalah pada ku oppa!~”
“Tidak, aku tidak ingin melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kali nya. kali ini aku tidak akan melakukan nya lagi..”
“Aa..apa maksud mu? tolong percayalah padaku..”ucap wanita itu sedikit memelas
“Aku tidak bisa menerus kan hubungan ini lagi, sebaik nya kita sudahi saja” Sehun melepaskan genggaman Hyejin perlahan
“Andwae! Aku tidak mau!!”
“Maaf, tapi aku harus melakukan nya..”Sehun kembali melepas genggaman Hyejin dan berjalan pergi meninggalkan nya
“Sial! Tak ku sangka akan berakhir seperti ini! Lihat saja Lee Nara, aku tidak akan membiarkan ini. Aku akan segera membalas nya, tunggu saja~”

@Street

Nara mendengus kesal sambil terus berjalan. Beberapa kalimat tidak jelas terus keluar dari mulut nya. Jalanan kota Busan perlahan mulai sepi. Ia sedikit mengangkat gaun nya agar memudahkan nya untuk berjalan.
“Ah Shit! Kenapa tadi aku tidak mencari Wei saja!“
“Aish sepatu ini benar – benar membuat kaki ku sakit..” serunya sambil melepas sepatu heels yang di kenakan nya

Beberapa bercak kemerahan nampak terlihat di tumit nya. ia akhir nya memutuskan untuk duduk sejenak di sebuah bangku taman untuk mengecek ponsel nya. Sunyi. Hanya terdengar suara percikan air yang keluar dari sebuah kolam air mancur di hadapannya.
“Oh astaga.. batrai ponselku habis! Bagaimana ini? Oppa bisa memarahi ku nanti”

Tes…
Tes…
Tes…

Langit yang tadi nya diterangi sang rembulan mendadak tertutupi oleh awan – awan hitam yang tertiup oleh angin malam. Nara yang menyadari itu terlihat tak berniat sedikit pun untuk mencari tempat berteduh. Rintik – rintik hujan itu perlahan semakin melebat.

“Aku harap hujan ini semakin deras.. semakin deras hingga dapat membawa serta beban ini..”
“Tidak.. aku tidak boleh seperti ini! Aku bukan lah wanita yang lemah! Aku tidak akan terpuruk hanya karna hal seperti ini.. aku.. aku bukan wanita lemah..” Nara mengepalkan tangan nya
“Astaga.. ternyata kau disini?” Nara mendongak dan mendapati seorang pria tengah berdiri di hadapannya sambil membawa sebuah payung di tangan nya
“Aku mencari mu sejak tadi, kau membuat ku khawa—“
“Maaf..”

Wei terdiam ketika menatap kedua mata wanita itu “Ahaha sudah lah, yang penting kau baik – baik saja sekarang..”
Nara mengangguk pelan
“Aku tau, kau sedang tidak baik – baik saja sekarang.. tapi aku tidak bisa berbuat banyak untuk mu sekarang..”gumam Wei dalam hati
“Baik lah ayo! Lihat baju mu basah, kau bisa sakit jika terus di sini!”Wei mengulurkan tangan nya

Nara menerima uluran tangan nya. Wanita itu menjinjing sepatu heels nya sambil berjalan sedikit terpincang.
“Coba kau pegang payung ini..”
Tiba – tiba Wei berjongkok di hadapannya “Heh??”
“Kaki mu sakit kan? Sudah ayo naik ke punggu ku”ujar Wei
“Tidak usah, aku bisa jalan sendiri”
“Ah kau ini benar – benar ya! Sudah jangan memaksakan diri, cepat naik. Disini semakin dingin” paksanya
“Tapi..”
“Tunggu apalagi? Cepat lah nanti hujan nya semakin deras!”

Akhir nya Nara pun mengikuti keinginan pria itu. Mau bagaimana lagi? Yang di katakan nya memang benar. Mungkin tidak ada salah nya menerima niat baik seseorang. Ia mengangkat dress nya lalu menaiki  punggung pria itu.

Wei  bangkit “Aku tadi menemukan beberapa bukti tentang Hye—“
“Tak perlu! Jangan sebut nama itu lagi di hadapanku”

Pria itu berjalan perlahan “Maaf.. ini semua salah ku, jika saja aku tidak menyuruh mu datang, mungkin semua ini tak akan terjadi pada mu..”
“Kaki mu begini juga karena salah ku.. sekali lagi maaf..”
Nara menggengam payung itu erat “Bicara apa kau? Aku sama sekali tidak menyalahkan mu..”
“Tapi jika saja aku—“
“Sudah ku bilang ini bukan salah mu.. berhenti lah menyalah kan diri sendiri, lagi pula ini sudah terjadi kan?”

SKIP-

Wei  menurun kan Nara dari gendongan nya. Wanita itu terdiam saat menatap bangunan di hadapannya. Besar. Bangunan itu terlihat sangat besar dan luas.
“I..ini dimana??”
“Ini rumah ku, aku tidak mungkin membiar kan mu pulang dengan baju basah kuyup seperti itu, bisa – bisa aku di marahi oleh orang tua mu..” Ujar Wei menggengam tangan nya
“Ayo!”
Tak lama kemudian seorang pria paruh baya dengan pakaian rapih keluar dari rumah itu.
“Selamat datang tuan muda..”Pria itu membungkukan badan nya seraya memberi salam
“Ah nde, apa ayah sudah pulang?”
“Belum tuan. Dia masih berada di Inggris”

Wei menghela nafas panjang “Bagus lah.. baiklah ayo masuk!”

Nara membulat kan mata nya “astaga..”

Rumah ini benar terlihat sangat megah di tambah dengan dekorasi dan ukiran – ukiran indah di setiap sudut ruangan.  Beberapa lukisan besar juga terlihat menghiasi ruangan ini. Beberapa pelayan perempuan kini sudah berdiri di hadapan mereka.

“Selamat datang tuan muda..” ujar mereka serempak
“Nde, bisa tolong antar kan dia ke kamar? Oh ya jangan lupa siap kan semua yang dia butuh kan. Gomawo”Suruh Wei ramah
“Baik tuan muda...”

Nara tak bisa berkata apapun sekarang. Beberapa pertanyaan mulai muncul di pikiran nya. Mereka secara satu persatu mulai melayani nya. memberikan nya baju dan semua yang saat ini sedang di butuh kan nya.
“Tidak usah, aku bisa sendiri. Go..gomawo..”ujar nya
“Tapi tuan muda meminta saya untuk melayani anda..”
“Tidak usah repot – repot, aku belum lapar..”
“Anda tetap harus makan.. anda tamu di sini, jadi saya harus melayani anda..”Ujar wanita paruh baya itu sambil meletakan sebuah piring berisikan makanan di hadapan nya
“Astaga…”

Setelah menyantap makanan nya ia pun memutus kan untuk mencari Wei. Ia melewati lorong – lorong bangunan ini, menuruni setiap anak tangga. Nara mengintip beberapa pelayan wanita yang kini tengah berada di dapur.

“Kira – kira siapa ya wanita itu??”

“Apa dia pacar tuan muda??”

“Wah enak nya~ aku iri sekali.. tuan muda itu sangat baik, pintar dan juga tampan..”
“Tapi wanita itu juga sangat cantik, aku tidak heran jika tuan muda sampai jatuh cinta padanya..”lanjutnya

Namun, tiba – tiba seseorang memegang pundak nya. Nara tersentak.
“Nara? Kenapa kau di sini??”

Wanita itu menoleh “Wei? Aku hanya ingin mencari mu.. tapi aku malah tersesat ke sini”
“Mencari ku? Ada apa?”Tanya Wei bingung
“Aku cuma ingin berterimakasih pada mu. Bagaimana aku membalas nya? Ap—“
“Ssstt.. Ini aku ada sesuatu!!”Wei memotong pembicaraan sambil mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah dengan pita kuning di atas nya
“Eh? Apa ini??”
“Hadiah ulang tahun mu dari ku..”ujar Wei tersenyum manis
“Kenapa kau bisa tau??”Ucap Nara sedikit terkejut
“Rahasia!! Pokok nya kau harus memakai ini!! Semoga kau suka…”
Nara mengambil kotak itu dan menatap nya penasaran “Gomawo Wei-ah!”

~Keesokan harinya~

“Seharus nya semalam kau tak usah repot – repot seperti itu, aku jadi tidak enak..”
“Eh? Tidak apa – apa kok, tidak usah di pikir kan..”Ujar Wei sambil menutup buku yang di pegang nya
“Ah iya bagaimana hadiah nya? Kau suka tidak?”Tanya Wei

Nara menunjukkan Jam tangan Hitam yang melingkar di pergelangan tangan kanan nya “Suka sekali..”
Wei menghela nafas lega “Huftt~ Bagus lah”
 “Baik lah, kalau gitu aku mau pergi dulu” Nara menyusun buku – buku yang ada di hadapannya
“Mau aku bantu?”
Ia menggeleng pelan “Tidak usah..”

Wanita itu berjalan keluar dari kelas nya yang terletak di lantai 2 gedung sekolah sambil membawa tumpukan buku itu menuju perpustakaan yang berada di lantai paling dasar gedung. Sesekali terdengar helaan nafas dari nya “Hufft~ sebentar lagi ujian ya??”ujar nya malas
“Nara!! Tunggu..” Teriak seseorang

Nara berbalik perlahan “Dia lagi?” Wanita itu kembali berbalik dan berjalan menjauh
“Yak! Nara! Tunggu!!!”Orang itu ternyata tetep mengejar nya dari belakang
“Mau apa lagi? Aku sibuk..”jawab nya dingin

Pria itu pun berdiri tepat di depan nya sambil membuka lengan nya seraya menutup jalan “ku bilang tunggu! Aku ingin bicara..”ucap nya sedikit terengah – engah
“Tak ada yang perlu di bicara kan..minggir aku mau lewat!”ucap nya
“Tidak akan! Kau harus dengar dulu.. aku ingin minta maaf soal yang semalam, aku benar – benar tidak tau jika cincin itu ternyata ada pa—“
“Cepat minggir! Buku ini berat tau!!”potongnya
“Tunggu, sebentar saja!!”
“Sudah ku bilang bukan? Anggap semua ini tidak pernah terjadi! Aku tidak ingin bicara apa pun dengan mu! jadi menjauh lah” Ujar Wanita itu menerebos paksa
Lagi – lagi pria itu hanya bisa terdiam. “Tidak! Aku akan berusaha meyakin kan mu!”

@Perpustakaan

Nara berusaha menjangkau sebuah buku tebal di atas nya. Ia terus berjinjit dan melompat – lompat kecil untuk mendapat kan nya. Tapi hasil nya tetap saja sama “Sial!!”
“Sini biar aku ambil kan..!” Ujar seseorang mengambil buku tersebut
“Goma—“Nara kembali mendengus kesal
“Tidak jadi.. aku akan mencari yang lain saja!!”yeoja itu menatap nya sesaat lalu pergi

@Kantin

Nara menatap sekeliling nya “Kemana sih dia? Katanya ingin makan bersama..”
“Apa harus ku kirimkan pesan padanya?” Yeoja itu menatap layar ponsel nya
Ia mencari – cari kontak yang tengah di cari nya. tak lama kemudian ia pun menekan nama yang tertera di sana “Wei”. Namun, tiba – tiba saja seseorang duduk tepat di hadapan nya.
“Akhirnya datang ju—“

Nara memukul keras meja di hadapannya “Astaga! Kau lagi? Mau apa kau?berhenti mengikuti!!”
Semua yang ada di kantin pun secara serempak menatap ke arah mereka

“Nara dengar kan aku dulu! Aku tidak bisa terus seperti ini.. Tolong lah dengar aku dulu”

“Sudah berapa kali ku katakan pada mu Sehun-ah? Aku tidak ingin mendengar apa pun dari mulut mu itu! Berhenti mengejar ku seperti ini! Ini tidak akan merubah apapun..”Nara menatap nya sesaat lalu kembali menjauh pergi

“Aish keras kepala sekali sih dia!!”Gerutu Nara

@School’s Gate

“Kenapa juga aku harus menunggu nya disini? Dasar..”
“Lagi pula kan aku bisa pulang sendiri, oppa ini benar – benar deh!”
“Aish kenapa lama sekali!!” Dengus nya lagi

Nara menatap jam tangan nya. Pukul 13.20 KST. Semua murid nampak nya sudah meninggalkan area sekolah, namun Nara belum juga melihat sosok Hongbin sejak 20 menit setelah jam pulang berbunyi. Ini adalah hal yang paling di benci oleh nya. Menunggu. Ia bukan lah seorang perempuan yang akan sabar menunggu seperti ini.

“Nara? Kau belum pulang? Ayo bareng!”

Ia menoleh sesaat lalu kembali membuang wajah “Ya ampun! Mimpi apa aku semalam..”
“Ayo!! AYO!!” Pria itu menarik tangan nya. namun, lagi – lagi ia menepis nya kasar

“BERISIK!!”Bentak nya

Sehun terdiam sesaat. Ia sedikit tersentak ketika mendengar bentakan nya, karena memang baru kali ini ia di perlakukan seperti itu oleh sahabat nya.

“Jangan berlaku sok akrab dengan ku ya? Aku tidak ingin pulang dengan mu!”
“Sok akrab? Tapi bukan kah kita sudah bersahabat sejak dulu?” ujar nya
“Benarkah? Ah.. Aku sudah lupa..”ucap nya sambil melipat tangan di dadanya
“Oh ayolah! Kali ini saja.. dengar aku dulu, aku bisa jelaskan semu—“
“Eh? Nara? Kau belum pulang ternyata?”Ucap seseorang dari belakang

Mereka berdua menoleh secara serempak. Itu Wei.
“Ah kebutulan sekali, aku juga sedang menunggu mu~” Ujar Nara sambil merangkul lengan Wei
“Menungguku?” Wei menatap Nara bingung
“Sudah lah ayo cepat!!” Nara segera menarik tangan pria itu pergi

Sehun menghela nafas panjang “Pokok nya aku harus tetap bicara dengan nya! Ayo kau harus semangat Sehun!!” Teriak nya

~Keesokkan harinya di sekolah~

Nara sesekali membaca lembaran kertas di tangannya sambil melihat isi sebuah kotak yang di bawa nya. Ia mengecek satu persatu benda – benda yang ada pada daftar itu dengan teliti. Kotak itu berisi beberapa obat – obatan yang di butuh kan di Unit Kesehatan Sekolah. Yap! Hari ini adalah giliran nya untuk berjaga di UKS membantu seorang perawat yang ada di sana.

“Obat merah..Ada..”

“Hmm.. apa lagi ya?”gumam nya sambil membaca

Tiba – tiba saja Sehun muncul di hadapan nya. Nara sadar betul jika pria itu ada di hadapannya namun ia bersikap seolah tak menyadari kehadiran Sehun dan terus berjalan melewati nya.

“Yakk! Nara tunggu dulu!”Ujar nya memegang bahu Nara

Nara berbalik “Apa lagi? Kau mau mengganggu ketengan ku juga hari ini? Bisa tidak sehari saja kau tidak mengganggu ku!! Aku tidak ingin melihat wajah mu lagi..”

“Aku bukan bermaksud menganggu mu, aku hanya ingin menjelaskan tentang masalah wa—“
“Ya.. ya..ya! aku tidak peduli! Jadi berhenti lah mengganggu ku. Mengerti?!”

Nara kembali berjalan meninggal kan Sehun. 

Namja itu menggerutu kesal. Ia memutuskan untuk pergi menuju halaman belakang sekolah, ini memang tempat yang selalu ia kunjungi jika sedang merasa kesal. 
Sehun berdiri menghadap pohon besar yang berada di area itu. Ia mengepalkan tangan nya geram lalu dengan sekuat tenaga ia meninju pohon itu beberapa kali.

“Argghh!! Kau memang bodoh Oh Sehun!! Ini semua salah mu!!”teriak nya sambil terus meninju pohon tersebut

Bercak kemerahan perlahan mulai muncul di permukaan kulit nya, tak lama kemudian bercak kemerahan itu berubah menjadi goresan – goresan luka. Ia tidak memperdulikan tangan nya yang sudah berteriak kesakitan. Bagian pohon yang di tinju nya pun kini perlahan berubah merah karna terkena darah nya.  Hingga seseorang datang dan menahan tangannya dari belakang. Sehun menoleh.

“Kau sedang apa, bodoh?!”
“Eh? Hongbin hyung?”ujar Sehun terkejut
“Kau ini gila ya? Kenapa memukuli pohon sambil marah – marah begitu?”
“Anu hyung… aku hanya sedang berlatih saja!”Ujar Sehun tertawa kikuk
“Bodoh! Kalau mau berlatih kan bisa menggunakan samsak di gedung olahraga!!”Ucap Hongbin sambil menjitak kepala Sehun
“Aw..iya iya hyung aku lupa”Rintih Sehun sambil mengelus kepalanya

Hongbin menggelengkan kepala nya “Kau ini! Ya sudah, ayo biar aku antar ke UKS”

@UKS

“Permisi~”Seru Hongbin sambil membuka sedikit pintu ruangan itu
“Iya? Silahkan masuk..”Sahut seseorang
“Eh? Nara?”Ucap Hongbin terkejut
“Oppa? Kenapa kesini? Kau sakit?”tanya Nara khawatir

Hongbin menggeleng pelan “Tidak, oppa hanya ingin mengantar dia! Tolong rawat si bodoh ini ya!”
“Si bodoh?”Nara menaikkan sebelah alis nya

Hongbin menarik lengan Sehun yang tengah bersender di dinding. Nara hanya menatap nya datar. Ia tidak ingin Hongbin tau jika ia kini tengah bertengkar dengan Oh Sehun.
“Kalau begitu oppa ke kelas dulu!!”
“Oh iya! Habis ini kau tidak boleh meninju pohon itu lagi Sehun-ah!!”Ujar Hongbin memperingati

Sehun duduk di tepi ranjang ke dua yang berada di sana. Nara mengambil sebuah kotak P3K dari dalam lemari kaca berukuran sedang yang ada di sebelah kiri nya.
“Basuh dulu luka mu..”
“Sudah”

Nara mengeluarkan beberapa kapas dan sebotol kecil obat merah serta kasa gulung untuk membalut luka nya. Perlahan Nara mengolesi luka itu dengan obat merah. Sehun terus memandangi wajah Nara sambil sesekali meringis.

“Berhenti memandangi ku seperti itu!!”ucap nya tanpa menatap Sehun
“Memang nya salah ya?”
“Ck. Harus nya kau tidak melampiaskan nya pada benda mati! Aku merasa kasihan dengan pohon itu..”ucap Nara
“ Ah iya.. Kau juga selalu melakukan itu bukan? Melampiaskan kekesalan mu pada benda mati!”

Nara mengikat kasa itu kencang “Aw.. kau mengikat nya terlalu kencang, Nara!”rintih Sehun
Nara kembali memasukan kotak P3K itu ke tempat nya semula. Wanita itu terlihat sama sekali tak peduli dengan ucapan yang terus keluar dari mulut Sehun.

“Sudah selesai! Aku ingin kembali ke kelas..”Seru Nara berjalan menuju pintu

Dengan cepat  Sehun menahan pintu dengan tangan kanan nya. Nara berbalik dan menatapnya tajam. Nara kembali mencoba menjauh dengan melewati sisi yang satu nya. Namun lagi – lagi Sehun menghalangi nya. Pria itu menutup semua jalan keluar nya. Ia berjalan semakin dekat, kini mereka saling bertatapan dengan jarak yang sangat dekat. Bahkan mereka dapat mendengar deru nafas masing – masing.

“Minggir!!”

“Tidak akan! Aku tidak akan membiarkan mu pergi lagi!!”

“Kenapa kau begitu keras kepala eoh??” Ujar Nara

“Itu hanya salah paham, sebenarnya aku tidak pernah memberikan Cincin itu pa—“lanjut Sehun

“Ya ya!! Aku tidak peduli!! Aku sudah tidak memiliki urusan apapun dengan mu! lagi pula bukankah kau sangat mencintai Hyejin mu itu bukan?!” Ujar nya dengan memberi penekanan pada kata “mencintai”

“Maaf aku sudah salah!! Seharus nya aku lebih percaya padamu.. pada sehabat ku sendiri”

“Yak!!Sudah cukup! cepat menyingkir lah!” ucap nya sambil memukul dada pria itu

“Iya pukul saja! Pukul aku semau mu, pukul aku sebanyak yang kau mau!  jika itu bisa membuat mu memaaf kan ku! Aku tidak peduli!”

“Kau!!!”

“Aku cuma ingin kita seperti dulu lagi!! Berhentilah mengacuhkan ku”
“Tidak! Tidak mau!!!”  

Sehun meraih dan menggenggam tangannya erat “Kumohon! Berhenti mengacuhkan ku, kau membuat ku gila, Nara!!”

“Jauh kan tangan mu …”

Pria itu kembali mendekat kan wajah nya, mengunci wanita itu dengan tatapan mata nya.
“Apa yang harus ku lakukan lagi agar kau bisa percaya pada ku? Aku akan melakukan apapun yang kau pinta!! Tapi tolong maaf kan aku!” 

Nara menatapnya sejenak "Kalau begitu kau harus..."



________________ To Be Countinued ___________________

Bagaimana? Aneh? ya namanya juga pemula,..
Ada yang penasaran kah?
Maaf jika terdapat banyak kesalahan di dalam fanfict ini, karna memang saya hanyalah manusia biasa yang tak bisa lepas dari kesalahan ...
Jangan lupa sering mampir ke blog ini ya^^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar