Yo Minna!! Balik lagi sama mimin nih ^^ Gimana kabar kalian? Sehat? semoga begitu ya^^Kali ini mimin kembali membawa Fanfict nih, tentu nya dengan genre dan alur yang berbeda dari sebelumnya :3Yuk langsung aja di baca~ jangan jadi ghost reader ya! setelah baca tolong tinggalkan jejak, jangan lupa kasih kritik dan saran untuk fanfict saya ini...
[FANFICTION] “Call My Name!”
- Tittle : Call My Name!
- Cast
-Oh SeHun a.k.a Sehun of EXO
-Jung Yoon Oh a.k.a Jaehyun of NCT U
-Lee Hongbin a.k.a Hongbin of VIXX
-Song Hyejin a.k.a Hyejin (OC)
- Genre : School life, Rommance,
- Rating : PG+17
- Length : On Going / Chaptered
- Author : Fatma Firdausy
“Apa pun akan ku lakukan demi dapat melihat mu terus
tersenyum, walau senyuman itu bukan untuk ku…..”
Ä
Warning : FF ini dapat
membuat anda mual, pusing dan sebagai nya :3 Hati – hati juga dalam membaca karna typo yang
berserakan di bawah ini.
Baiklah, siilahkan membaca~~
*Call My Name!*
Panggil namaku jika kau membutuhkan
ku..Panggil namaku kapan pun jika kau
butuh tempat untuk mengutarakan semua keluh kesah mu..Dan panggil namaku jika kau membutuhkan
sandaran ketika kau sedang terpuruk..Aku akan selalu siap, aku akan selalu
ada disini untuk mu. Jadi ingat lah selalu namaku..
Gumpalan – gumpalan awan putih mulai bergerak menyatu.
Perlahan awan – awan kelabu mulai muncul menutupi langit pagi, menutupi sang
matahari yang sedang bertugas. Pepohonan bergoyang tertiup angin hingga
menimbulkan suara gemerisik ranting pohon yang salin bergesekkan. Ku dongakkan
wajah kearah langit, mengadahkan tangan
menangkap buliran air yang jatuh perlahan. Ku pejamkan mataku sesaat menikmati
semilir angin yang tertiup menerpa wajahku. Sejuk.
Aku selalu menyukai saat – saat seperti ini, saat – saat
yang dapat kembali mengingatkan ku padanya. Ya, pada dia yang jauh disana. Pada
cinta pertamaku..
_Flash Back
On_
“Hei teman – teman
lihat deh anak itu!”
“Oh anak yang sering menyendiri dan selalu berbicara
sendiri itu ya?? “
“Aku yakin pasti sekarang dia sedang berbicara sendiri
lagi, haha dasar anak yang aneh”ledek nya
“Ayo kita kerjai dia”ucap salah satu anak
Sekumpulan anak itu pun mulai berlari mendekati anak
perempuan itu. Tanpa basa – basi ia segera mengambil buku gambar yang berada di
tangan nya.
“Wah~ Gambar apa ini?! Jelek sekali”Ucap anak yang
memegang buku gambar tersebut
“Iya kau benar! Gambar nya sangat jelek”timpal yang
lainnya
“Hei berikan pada ku!!”Anak perempuan itu mulai merebut
kembali buku nya. Namun nampak nya ini akan terlihat sulit untuk nya karna
tinggi badanya yang sedikit berbeda dengan mereka. Mereka terus melempar buku
itu satu sama lain untuk membuat nya terus berlari mengejar nya. Tawa mereka pun terdengar ikut menyertai.
“Kau takkan bisa mengambil nya! Dasar pendek!” Ledek nya
lagi
“Cepat kembalikan atau kau akan menyesal!!”Ujar kesal
“Coba saja”teriak salah satu anak sambil menjulurkan
lidah
Anak perempuan itu pun segera berlari mengejar mereka
satu persatu. Kaki kecil nya bergerak dengan lincah hingga dapat menarik baju
salah satu dari mereka. Ia tertawa penuh kemenangan sambil terus menjewer
kuping anak laki – laki di sebelahnya.
“Aw..aw.. sakit! ampun, aku minta maaf! Aku janji tidak
akan mengganggu mu lagi”pintanya
“Benarkah?! Awas ya kalau bohong nanti akan aku balas kalian..”ancamnya
“Benarkah?! Awas ya kalau bohong nanti akan aku balas kalian..”ancamnya
Setelah melepas jeweran nya. semua anak laki – laki itu
segera lari tunggal langgang meninggalkan sang gadis kecil. Gadis itu tersenyum
puas sambil melipas tangan di depan dada nya bangga “Rasakan itu! Makanya
jangan suka mengganggu orang..ppfftt~”
~Brugh
Anak itu menoleh ketika sebuah suara mengusik nya. ia berbalik
dan menatap seseorang yang tengah berdiri di hadapannya.Orang itu bertepuk tangan
sambil menampilkan sebuah senyuman dari bibirnya. Sang gadis menaikkan alis nya
bingung.
“Siapa kau?”
“Hei! Hei! kau ini sebenarnya pria atau wanita sih? Hebat sekali kau bisa membuat mereka kabur seperti itu..”
“Hei! Hei! kau ini sebenarnya pria atau wanita sih? Hebat sekali kau bisa membuat mereka kabur seperti itu..”
Gadis itu menatapnya datar “Kau belum menjawab pertanyaan
ku”
“Ah! Aku Oh Sehun, salam kenal”
“Apa yang kau lakukan di si—“
“Ah! Aku Oh Sehun, salam kenal”
“Apa yang kau lakukan di si—“
Namun, di saat itu pula rintik – rintik hujan mulai turun
dengan deras nya.
“HUJAN?!”pekik nya
“Kajja kita pergi dari sini!”Lanjut nya sambil menarik
lengan perempuan itu
Mereka memutuskan untuk berhenti di sebuah toko untuk
meneduh di sana. Pakaian mereka terlihat basah karna hujan. Mereka menatap satu
sama lain hingga akhirnya tertawa bersama.
“Lee Nara! Nama ku Lee Nara”ujar sang gadis sambil
menjulurkan tangan nya
“Baik lah, Nara! Mulai sekarang ayo kita berteman baik…”
“Baik lah, Nara! Mulai sekarang ayo kita berteman baik…”
_Flash Back
Off_
Sejak saat itu, ia menjadi satu – satu nya teman sekaligus
sahabat yang aku punya. Kami selalu menghabiskan waktu bersama, melakukan
kegilaan bersama, melakukan keusilan bersama. Ia juga yang mengajarkan ku
banyak hal. Aku sangat rindu masa – masa itu. Ku harap, aku bisa kembali ke
masa itu dan kembali melakukan hal menyenang kan itu sekali lagi dengan nya.
“Yakk! Lee Nara! Apa kau mendengar kan ku eoh?!” Bentak
seseorang
Aku tersentak dan kembali tersadar dari lamunan ku. Ku tatap
namja yang ada di sebelah ku malas “Wae?”
“Oh astaga! Jadi kau tak mendengar kan ku dari tadi? Aish
kau ini”Dengusnya kesal
Tak lama kemudian, bel masuk sekolah mulai terdengar
menggema di seluruh sudut sekolah menandakan jika pelajaran akan segera di
mulai. “Nara! Ayo kita masuk”
Aku hanya mengangguk dan berjalan malas di belakang nya.
Lagi – lagi harus berhadapan dengan pelajaran. Huft~ Ini sangat membosan kan.
Jika saja ia ada di sini, mungkin suasana nya takkan menjadi sebosan ini “Cepat
lah kembali…”
Ah iya aku lupa memperkenalkan namaku. Lee Nara. Itu lah
nama lengkap ku. Kini aku duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas di
salah satu sekolah favorit pilihan Ayah ku. Di sini, di sekolah ini aku sudah
mendapatkan julukan baru. “Wanita pembuat onar”. Hei! Aku bukanlah pembuat
onar! Aku hanya memberikan pelajaran kepada mereka yang suka mencari masalah
dengan ku. Mudah saja, aku tidak akan menghajar mereka jika bukan mereka duluan
yang membuat ku kesal. Dan ku katakan sekali lagi. Aku bukan lah pembuat onar!!
Aku sangat benci julukan itu!
`Autor Pov`
Wanita itu berjalan di antara orang – orang yang berdiri di
lorong sekolah. Mereka terus menatap kearahnya. Rambut panjang nya terkuncir.
Mulutnya terus menguyah bubble gum dengan santai. Anak – anak yang melihat wanita itu perlahan
mulai menyingkir, tak sedikit pula yang terlihat tengah berbisik satu sama
lain. Tapi Nara tak pernah menanggapi perlakuan teman – teman sekolah nya itu.
Asal mereka tidak berbuat macam – macam dengan nya, maka ia pun tak akan
melakukan hal yang aneh pula pada mereka.
Nara menopang dagu nya sambil menatap jendela yang sudah
basah karna hujan. Setidak nya suara hujan ini dapat meredam suara riuh yang
terdengar di dalam kelas nya. Tak lama kemudian Kim seongsaengnim pun masuk.
Tapi tungggu, siapa namja yang ada di belakang nya itu? Kelas pun semakin ramai
karena anak – anak mulai berbisik penasaran. Namja berambut hitam dengan
penampilan yang terlihat sangat rapih. Kulit nya yang putih membuat nya
terlihat semakin tampan.
“Tenang.. tenang! Hari ini kita kedatangan teman baru..”
“Silahkan perkenalkan nama mu”lanjut nya
“Annyeong~ Wei imnida.
Senang bertemu dengan kalian”Ia sedikit membungkuk seraya memberi salam
“Sekarang kau boleh
duduk. Duduk lah di kursi kosong yang ada di sebelah sana” suruh nya sambil
menunjuk meja kosong yang terletak paling belakang kelas
Namja itu tersenyum tipis lalu berjalan mendekati meja itu.
Ia duduk dan menatap sekeliling kelas nya. Cukup besar dan bersih. Ia menoleh
menatap yeoja yang duduk tepat di sebelah nya.
“Annyeong~ Wei imnida, Bangapseumnida..”Sapa nya ramah
Yeoja itu hanya menjawab nya dengan sebuah anggukkan kecil
tanpa menoleh kearah nya sama sekali
“Hmm.. Lalu siapa nama mu?”
Yeoja itu menoleh “Lee Nara. Panggil saja Nara”
Yeoja itu menoleh “Lee Nara. Panggil saja Nara”
“Dia terlihat sangat dingin”Batinnya
“Berbeda dari dugaan ku…”
“Berbeda dari dugaan ku…”
-SKIP-
Seperti biasa Nara selalu menghabiskan waktu istirahat nya
di kantin sambil membaca komik kesukaan nya. Ia menyumpal kedua lubang telinga
nya dengan headset yang sengaja ia pasang di sana lalu mulai memakan makanan
yang ia pesan.
“Permisi.. Apa aku boleh duduk disini?”
Nara mendongak. Namja itu pun menyambutnya dengan sebuah
senyuman.
“Bagaimana?”
“Seterah kau saja..” Ia kembali melahap makanan nya
Namja itu pun duduk tepat di hadapannya. Wei menatap nya sesaat.
“Apa kau tidak nyaman jika aku disini?”Tanya nya penasaran
“Tidak juga”Jawab nya dingin
“Hmm.. baiklah” Wei tersenyum tipis lalu mulai menyantap
makanan nya
Kantin terlihat ramai sama seperti hari – hari biasa nya.
Tentu bagi Wei ini adalah tempat yang asing. Bahkan ia belum mengetahui lebih
detail tentang sekolahan baru nya ini.
“Hmm.. Jika kau tidak keberatan, boleh tidak jika aku meminta
tolong pada mu?” Pinta Wei
“Tolong apa?” Nara mengerutkan dahi nya bingung
“Aku baru disini, jadi aku belum terlalu mengenal tempat
ini. Jadi bisa kah kau menemani ku mengelilingi sekolah ini? Itu pun jika kau
tidak keberatan”
“Kenapa harus aku?”
“Karna kau orang pertama yang aku kenal di sekolah ini, jadi
aku mohon pada mu”
Nara mengagguk kecil. Hal itu pun disambut senyuman gembira
dari Wei. Setelah mereka selesai menyantap mekanan, mereka pun mulai berjalan
mengelilingi sekolahan. Anak – anak mulai kembali berbisik ketika menatap Nara
dan Wei yang tengah berjalan berdampingan. Wei menatap mereka bingung. “Dia
anak baru itu kan? Kenapa dia bersama si pembuat onar?”bisik seorang perempuan
Walau suara nya terdengar pelan. Namun, Wei dapat mendengar nya dengan jelas. Dan
pertanyaan itu pun semakin membuat nya penasaran.
“Nara-ah! Kenapa dengan mereka semua?”
“Sudah biar kan saja. Mereka memang selalu seperti itu” Nara
terus menatap lurus kedepan tanpa memperdulikan sekeliling nya
“Hmm.. baik lah”
Tiba – tiba saja suara riuh terdengar . Teriakan – teriakan
histeris perempuan mulai terdengar menyerukan sebuah nama.
“Ada apa? Kenapa berisik sekali?” Nara menatap kerumunan itu
“hei liat! Dia itu model yang ada di majalah itu kan?
Wah~ dia tampan sekali!!” ujar seoarang wanita yang berlari di depannya
“Ohh Sehun!! Oh Sehun!!”
Suara – suara itu pun semakin menjadi. Nara terdiam saat
mendengar nama itu. Itu nama yang tak asing bagi nya.
“Jangan – jangan..??”
“Kenapa? Ada apa” Tanya Wei penasaran
Namun tanpa basa – basi Nara segera berlari meninggalkan Wei
begitu saja. “Hei! Nara, Kau mau kemana??”teriak Wei
Ia membelah barisan perempuan itu agar ia bisa leluasa untuk
berjalan keluar. Nara pun berhenti tepat di barisan paling depan. Dari kejauhan
ia dapat melihat orang itu.
“Benar, Itu dia..”
Namja itu berbalik melihat nya sambil tersenyum. Senyuman
yang selalu ia rindukan. Nara terdiam ketika melihat namja itu mulai berjalan
mendekati nya. Kini mereka sudah berdiri berhadapan. Mata mereka saling
bertemu.
“Sehun…”
“Wah~ sudah lama ya, ternyata setelah 2 tahun kau masih
tetap sama seperti dulu”ujar nya sambil memeluk Nara sesaat
Yap! Namja itu adalah Oh Sehun. Pria kelahiran 12 april ini memang sangat
populer apalagi setelah ia menjadi model majalah fashion di umur nya yang masih
muda. Tubuh nya yang jenjang serta kulit putih susu nya itu membuat nya
terlihat begitu sempurna di mata siapa saja yang melihatnya. Tentu dia juga
termasuk anak yang cerdas. Orang tua nya adalah seorang pengusaha sukses dan memiliki
beberapa perusahaan yang berada di beberapa kota besar di Korea. Sehun memang
terlahir di kalangan keluarga atas sama seperti Nara.
“Bagaimana kabar mu?”
“Kau bisa melihat nya bukan? Aku baik – baik saja” Ujar nya
sambil tersenyum
“Ayo kita pergi dari sini! Disini berisik sekali! ”Sehun
menarik tangan Nara menjauhi perempuan – perempuan yang sedari tadi mulai
menggangu nya
Nara menatap tangan Sehun sambil terus tersenyum. Hal sama
yang ia lakukan dahulu. Tangan nya yang besar dapat membuatnya selalu nyaman
dan ia selalu ingin terus seperti ini. Ketika mereka sudah menemukan tempat
yang cukup tenang mereka pun akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak.
“Huft~ akhirnya bisa tenang juga”Sehun menghela nafas lega
“Kenapa kau kesini? Ku kira kau masih di Amerika?” Tanya
Nara penasaran
Sehun menggeleng “Tidak, aku tidak suka berada di sana.. lagi
pula eomma sudah mengizin kan ku sekolah di sini” ujar nya dengan mata berbinar
“Heh? Apa kata mu?”
“Aku benar – benar bosan tanpa kau disana, jadi aku memohon pada
orang tua ku agar di pindah kan kesini” jelas nya
“Hah? Benarkah?”
“Kenapa? Memang nya kau tidak senang jika aku sekolah di
sini?” Dengus nya
“Hahaha tentu tidak, aku justru senang jika kau sekolah di
sini ”
Disisi lain. Wei menyusuri lorong – lorong kelas sambil
terus memperhatikan sekeliling nya seraya mencari seseorang. Yap! Siapa lagi
jika bukan Nara? Dia pergi meninggalkan nya begitu saja tanpa mengatakan satu
patah kata pun. “Kemana sih dia..”
Namun, akhir nya seseorang yang ia cari pun terlihat. Ketika
ia akan memanggilnya, ia pun mengurungkan niat nya ketika ia melihat namja yang
tengah bersama nya. Wei memutuskan untuk bersembunyi di balik tembok dan terus
memperhatikan gerak – gerik mereka berdua dari kejauhan. Mereka terlihat sangat
akrab. Terseyum dan tertawa bersama.
“Dia terlihat berbeda, ia tidak terlihat dingin seperti
sebelum nya. Siapa namja itu? eh? Buka kan dia Oh Sehun? Dia itu model kan? Apa
dia pacar nya?”gumam nya
PUKUL 19:00 KST
Kini jalanan kota Busan mulai terang dengan kelap – kelip
lampu yang berjajar di sepanjang jalan. Malam ini terlihat lebih ramai dari
malam sebelum nya, karna memang sebentar lagi akan memasuki libur musim panas.
Banyak toko yang mulai menjajakan peralatan – peralatan penunjang liburan. Masyarakat juga nampak nya mulai
antusias mempersiapkan liburan ini. Tidak seperti malam sebelumnya, malam ini
tak terlihat satu pun awan hitam yang menggantung di atas langit. Bulan
bersinar sangat terang.
“Apa kau sudah makan”Ujar Sehun sambil membuka helm nya
“Kurasa belum”Ucap Nara yang duduk di belakang nya
“Ayo kita makan!”Seru Sehun bersemangat
Sudah sejak 2tahun yang lalu ia tidak menghabiskan waktu
seperti ini dengan Sehun. Walau hanya sekedar jalan – jalan saja, ini sudah
terasa cukup untuk nya. Mereka segera memasuki sebuah restoran, restoran
daging. Makanan kesukaan mereka berdua
sejak taman kanak – kanak. Tak lupa juga ia memakai sebuah topi agar tak ada yang mengenali nya. Walau baru
satu tahun menekuni dunia model, siapa sangka nama nya bisa langsung melejit
seperti itu.
“Kau mau makan apa?”
Nara membaca menu nya sambil melihat satu persatu daftar
makanan yang tertulis di dalam nya “Hmm.. apa ya? Aku bingung”
“Ah kau ini selalu saja seperti itu. Kalau begitu biar aku
pesan kan makanan yang biasa kau makan saja lah”ujar Sehun
Beberapa menit kemudian, makanan yang mereka pesan pun sudah
tertata rapih di hadapan mereka. Aroma harum mulai tercium, membuat siapa saja
tak akan tahan berlama – lama menatap nya. Tanpa aba – aba Nara segera
menyantap makanan di depannya dengan lahap. Sehun hanya bisa menggelengkan
kepalanya saat melihat tingkat sahabat nya itu.
“Astaga! Jangan makan terburu – buru , kau bisa tersedak
tau”Ujar Sehun memperingatkan
Namun nampak nya Nara benar – benar tak memperdulikan ucapan
Sehun saat itu. Wanita itu memang selalu seperti itu ketika makan, kau tak akan
bisa menggangu nya jika ia sedang menghadapi makanan. Badannya terlihat tidak
terlalu gemuk bahkan cenderung seimbang dengan tinggi badannya, padahal dia
termasuk wanita yang memiliki nafsu makan yang besar.
Ketika mereka tengah asik menyantap makanan nya, tiba – tiba
saja seseorang datang dan langsung menduduki kursi yang berada di sebelah Nara.
Mereka menatap orang itu secara bersamaan. Namja berambut coklat dengan
mengenakan kemeja biru dan celana jeans. Sebuah senyuman mengembang di pipi
namja itu.
“Nara!! Kau semakin cantik saja”ujar nya sambil mengelus
pipi yeoja itu
Ia menepisnya “Jauh kan tangan mu dari ku!”
“Jaehyun?! Mau apa kau disini!”Ucap Sehun sedikit
meninggikan nada bicara nya
“Aku hanya ingin bertemu calon tunangan ku, apa tidak
boleh?”Namja itu kembali mencoba meraih
tangan Nara
“Huh? Calon tunangan?!”Sehun membulatkan mata nya terkejut
“Aku tidak pernah bilang jika aku setuju dengan pertunangan
kita! Jadi jauh kan tangan mu dari ku”Nara menatap nya kesal
“Aku tidak peduli! Cepat atau lambat kau akan menjadi milikku!
Aku akan pastikan itu!”Jaehyun berbalik menatap nya
Sehun segera menangkap tangan Nara lalu menarik nya menjauhi
Jaehyun. Tapi nampak nya namja itu pun tak membiarkannya pergi begitu saja.
“Mau kau bawa kemana calon tunangan ku eoh!”
“Bukan kah kau mendengar nya sendiri, dia tidak ingin
menjadi tunangan mu! lagi pula aku tidak akan setuju jika kau menjadi tunangannya!”Sehun
mencengkram kerah baju namja itu kuat
“Memang apa masalah mu? memang kau siapa? Kakak nya?
Pacarnya atau suaminya??”
Sehun menatap nya geram. Orang – orang nampak mulai
terganggu dengan kejadian ini. Nara segera melepas cengkraman Sehun . “tidak
ada gunanya melayani dia, lebih baik kita pergi saja!”
“Aish! Jika tak ada orang, mungkin sudah kuhajar kau!”Sehun
mendorong tubuh Jaehyun dan meninggalkannya
“Huh! Kau fikir kau siapa Oh Sehun? Aku bisa melakukan apa
pun yang ku mau!! Tunggu lah pembalasan ku”Jaehyun menyunggingkan senyuman nya
Namja itu meraih saku celananya dan mengeluarkan sebuah
ponsel hitam. Ia menyentuh dan menggeser layar ponsel nya. Ia menekan sebuah
nomor tanpa nama yang tertera di ponsel nya seraya menghubungi nomor tersebut.
“Aku butuh bantuan mu..”Ucap nya
Mereka kembali menaiki motor sport nya. “Dia benar – benar
membuat ku kesal!”
“Sudah lah, tidak usah pikir kan dia lagi!”
~Beberapa hari
kemudian~
Nara menempelkan kepalanya di atas meja. Beberapa kali ia
terlihat menguap dan memejam kan matanya. Rasa kantuk nya benar – benar
mengganggu, apalagi setelah pelajaran sejarah tadi pagi. Pelajaran yang sangat
tidak di sukai nya itu membuat kantuk
nya semakin bertambah. Sudah beberapa hari ini, Sehun nampak nya tidak mampir
kekelas nya, bahkan saat ia mencoba mencari nya di kelas pun dia tidak pernah
berada disana. Nara juga hari ini sedang tidak ingin keluar kelas, lagi pula
tak ada yang bisa ia lakukan sekarang.
“Ini untuk mu..” Ujar
seseorang sambil meletakan sebotol orange jus di hadapannya
“Aku tidak haus”ucap nya dingin
“Sudah tak apa! Ku lihat kau seperti nya belum memakan apapun,
kau pasti lapar”orang itu memutar kursi yang berada di depan Nara lalu
menduduki kursi itu
“Tidak usah, buat kau saja”
“Seperti nya kau memang tak menyukai ku! Padahal aku hanya
ingin berteman baik saja dengan mu”
“Seterah kau saja”Nara pun bangkit dan pergi meninggal
kannya
“Huft~ Selalu saja begini”terdengar helaan nafas dari Wei
Disisi lain,
Nara terus mengunyah bubble gum yang ada di mulut nya. Entah kenapa ia tak bisa berada lebih lama dengan orang banyak atau orang yang belum terlalu di kenal nya. itu pula lah sebabnya ia tak pernah bergaul dengan yang lain.
Nara terus mengunyah bubble gum yang ada di mulut nya. Entah kenapa ia tak bisa berada lebih lama dengan orang banyak atau orang yang belum terlalu di kenal nya. itu pula lah sebabnya ia tak pernah bergaul dengan yang lain.
“Kemana sih orang itu”Ujar Nara sambil menatap sekeliling
nya
“Hei kau tau tidak wanita yang sedang dekat dengan Oh
Sehun itu? Aku dengar mereka pacaran sekarang!!” ucap seorang wanita yang
tengah duduk bersama teman – teman nya
“Huh? Benarkah?”Sahut temannya
“Aaahh!! Padahal kan aku berharap bisa dekat dengan
Sehuuun!!” timpal yang lainnya
Nara berhenti sejenak “Eh? Sehun pacaran?? Dengan
siapa??”Ujar nya menyela
Mereka menatap nya serempak “Nara? Jadi kau belum tau ya??”
“Ku kira kau sudah tau, padahal kan hanya kau yang dekat
dengan Oh Sehun” ujar nya
Nara menggeleng “Tidak, dia tidak bilang apa pun padaku!
Jadi, siapa wanita itu?”
“Dia Song Hyejin dari kelas 2-B”
“Aish! Benar – benar deh dia itu! Kenapa tidak bilang padaku sih?” Nara segera bangkit dan mencari nya
“Aish! Benar – benar deh dia itu! Kenapa tidak bilang padaku sih?” Nara segera bangkit dan mencari nya
Tak lama kemudian sosok yang ia cari pun terlihat. Tapi
tunggu, ia nampak dengan orang lain disana. Nara mulai mendekati nya perlahan.
Dia seorang wanita. Seperti nya itu wanita yang tengah ramai dibicarakan.
“Apa wanita itu yang mereka maksud?”gumamnya pelan
“Haha apa kau suka bekal yang ku bawa oppa?”
“Tentu! Masakan mu selalu saja enak Chagiya”Sehun
mencubit hidung wanita itu
Nara tersentak “Heh?!! Chagiya?! Ja..jadi benar mereka itu
berpacaran?” Ucap nya terkejut
“Tidak mungkin! Ba..bagaimana bisa?Kenapa dia ti..tidak
memberitahuku”Nara menggigit bibir bawah nya
Ketika ia akan beranjak pergi. Ia menginjak sebuah botol air
mineral dan membuat suara yang membuat perhatian Sehun teralih kearah nya.
“Nara?”
Nara tersenyum kikuk “Haha.. seperti nya aku mengganggu
kalian ya” Nara menggaruk kepala belakang nya yang tak terasa gatal sambil
keluar dari tempat persembunyiannya
“Sejak kapan kau disitu?”Tanya Sehun
“Baru saja kok hehe”
“Oh ternyata yang di katakan mereka itu benar ya, dia pacar
mu?” Lanjut nya penasaran
Sehun mengangguk “Maaf, aku tidak memberitahu mu sebelum
nya”
Nara tersentak. Entah kenapa saat mendengar penjelasan
langsung dari Sehun membuat bahu nya
mulai terasa berat. Kaki nya terasa melemas. Namun, ia berusaha untuk
menyembunyikan perasaan nya saat ini.
“Benarkah? Kau jahat sekali Sehun-ah, kenapa baru
memberitahu ku sekarang? Kau harus meneraktir ku tau!Double!!”
“Haha Mianhe! Aku akan meneraktir makanan apa pun yang kau
mau, tenang saja” Sehun menunjukkan jepolnya sebagai isyarat jika ia setuju
dengan permintaan yeoja itu
“Aku sama sekali tidak butuh itu Sehun-ah”gumamnya dalam
hati
“ah iya namaku Lee Nara. Siapa nama mu?” Ucap Nara sambil
mengulurkan tangannya pada yeoja yang berada di sebalah Sehun
“Song Hyejin, panggil saja aku Hyejin”ucap nya sambil
menjabat tangan Nara
“Hahaha! Kau juga harus mencari pacar Nara-ah, apa kau tidak
bosan sendiri terus”ledek Sehun
“Kau pikir aku memilih sendiri karna siapa Sehun-ah?”
gumamnya lagi
“Dasar sombong! Lihat saja dalam waktu dekat ini aku juga
akan mendapat kan pacar”Dengus nya kesal
Panggil
namaku jika kau membutuhkan ku..
Panggil
namaku kapan pun jika kau butuh tempat untuk mengutarakan semua keluh kesah
mu..
Dan panggil
namaku jika kau membutuhkan sandaran ketika kau sedang terpuruk..
Aku akan
selalu siap, aku akan selalu ada disini untuk mu. Jadi ingat lah selalu
namaku..
Hari – hari pun berlalu begitu saja. Setiap hari nya pula
nampak begitu berubah bagi Nara. Semua hal yang selama ini mereka lakukan
bersama sirna begitu saja. Bahkan untuk sekedar makan bersama di sekolah pun
tak dapat ia lakukan. Sehun kini lebih sering menghabiskan waktu nya dengan
Hyejin. Tentu Nara sadar betul jika ia tidak bisa memaksakan kehendak nya,
tidak bisa bertindak egois dengan terus berada di samping pria yang mencintai
orang lain. Kini ia harus menjaga jarak walau terkadang hatinya selalu
menjerit. Wanita itu hanya melewati waktu
seperti yang ia lakukan ketika Sehun tidak bersekolah disini. Membaca komik,
mendengarkan lagu, dan tidur di kelas. Sangat membosankan memang, tapi hanya
ini yang dapat ia lakukan.
“Apa pun akan ku lakukan demi dapat melihat mu terus
tersenyum, walau senyuman itu bukan untuk ku…..” gumam Nara sambil berjalan
menatap lantai putih yang ada di bawah nya
Yeoja itu terus menyusuri lorong sekolah tanpa tujuan.
Namun, tiba – tiba saja sesuatu mengusik nya. Ia berhenti berjalan ketika ia
menangkap gerak – gerik mencurigakan dari sosok yang di kenal nya. “Hyejin? Mau
apa dia? Mencurigakan sekali”ujar nya
Tanpa pikir panjang Nara pun segera mengejar nya secara diam
– diam hingga mereka tiba di depang gudang sekolah yang terletak di bagian
paling belakang bangunan sekolah. Nampak nya Hyejin tengah menelpon seseorang
disana. Tapi kenapa harus di tempat ini? Pertanyaan – pertanyaan aneh pun mulai
muncul di kepalanya. Nara memutuskan untuk mengintip dari balik tembok dan
mencoba menguping pembicaraan nya.
“Tentu! Aku sudah membuat nya menjadi milik ku, seperti
apa yang kau suruh! Dan ya.. ku kira aku benar – benar menyukai nya! Dia tampan
dan err…sexy”Ujar Hyejin tertawa
Nara menaikan alis nya bingung “Huh? Apa maksudnya”
“Haha Baiklah aku cuma bercanda tadi! Kau tidak usah
marah..”
“Iya! Aku akan segera memisahkan mereka. Aku akan membuat Sehun dan Nara saling membenci satu sama lain, seperti apa yang kau mau. Tenang saja, semua akan berjalan sesuai rencana”Hyejin tersenyum lalu memutuskan line telponnya.
“Iya! Aku akan segera memisahkan mereka. Aku akan membuat Sehun dan Nara saling membenci satu sama lain, seperti apa yang kau mau. Tenang saja, semua akan berjalan sesuai rencana”Hyejin tersenyum lalu memutuskan line telponnya.
“Apa – apaan dia itu?! Jadi selama ini dia itu..?”
“Aku tak akan membiarkannya”Nara mengepalkan tangannya kuat
.
Nara segera menarik lengan Hyejin ketika yeoja itu melewati
nya tanpa sadar. Ia menarik nya kuat hingga punggungnya kini tlah berbenturan
dengan dinding
“Na..Nara?”Ujar nya terkejut
“Apa maksudmu tadi huh?! Membuat kami saling membenci?
Sebenarnya apa mau mu eoh!” Nara sedikit meninggikan nada bicara nya
“Ti..tidak, kau pasti salah dengar Nara-ah. Aku tidak
berkata seperti itu”Ujar Hyejin gugup
“Sudah jangan bohong kau! Cepat kata kan atau tangan ini
yang akan menyelesaikannya! Cepat!”Bentak Nara mulai kesal
Hyejin memalingkan wajah nya takut. Keringat dingin mulai
meluncur bebas dari tubuh nya. ia sangat bingung saat ini, otak nya terus berpikir
dengan cepat untuk menemukan alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang
di lontarkan padanya. Nara benar – benar membuatnya tak dapat bergerak sedikit
pun. Mata nya yang tajam membuat nya semakin khawatir. Nara mencengkram kuat
kerah baju Hyejin, sedangkan tangan yang satu nya sudah mengepal kuat seperti
sudah siap kapan saja menghajar apa pun di hadapannya. Beberapa detik kemudian
mata Hyejin pun menangkap sosok Sehun yang tengah berjalan tak jauh dari area
gudang sekolah. Hyejin menyunggikan senyuman di bibirnya.
“Apa maksudnya Nara-ah? Menjauhi nya?! Aku benar – benar
mencintai Sehun, aku tidak mungkin mengikuti perkataan mu itu!”Ujar Hyejin
dengan suara lantang
Nara mengerutkan dahinya “Kau bicara apa eoh?! Aku hanya meminta
mu menjelaskan ucapan mu yang tadi”Nara semakin mengencangkan cengkramannya
“Aduh sakit Nara-ah! Hentikan, kau melukai ku”pekiknya lagi
Disisi lain, Sehun yang mendengar suara Hyejin pun segera
mencari asal suara itu. Bola mata nya mulai bergerak hingga akhir nya ia
mendapat kan sosok mereka berdua di sana.
“Hyejin? Nara?! Sedang apa mereka?” Sehun segera berlari mendekati mereka
“Hyejin? Nara?! Sedang apa mereka?” Sehun segera berlari mendekati mereka
“Yak!! Nara! Apa yang kau lakukan eoh!”Bentak Sehun sambil
mendorong tubuh Nara menjauh
“Se..hun?”
Hyejin langsung memeluk tubuh namja itu erat dan menangis saat itu
pula. Nara semakin bingung dengan kelakuan Hyejin yang berubah seperti itu.
“Apa – apaan dia itu? Apa yang dia rencana kan?”pikir nya
“Kau kenapa Hyejin?Ada apa?” Tanya Sehun panik
“Di..dia membentak dan menyuruh ku untuk menjauhi mu
Sehun-ah! Dia bilang aku bukan lah wanita yang pantas untuk mu.. hiks.. dia
membuat tangan ku terkilir”Ujar Hyejin
sambil memegangi lengan nya yang tak terasa sakit
“Tidak! Itu tidak benar! Dia bohong! Justru dia yang ingin
menjebak kita Sehun-ah! Jangan percaya dengan ucapan wanita licik itu!” Nara
menggenggam tangan Sehun seraya menyakinkannya
Sehun menepisnya “Aku tidak menyangka jika kau akan
melakukan itu pada nya Nara! Kau tau kan perasaan ku padanya? Sahabat macam apa
kau ini eoh!”
“Percayalah pada ku Sehun-ah! Dia hanya ingin membuat kita
saling membenci”
“Sudah cukup jangan teruskan lagi!!” Bentak Sehun
“Sudah cukup jangan teruskan lagi!!” Bentak Sehun
Nara menatap Hyejin yang kini tengah tersenyum penuh kemenangan.
Nara semakin mengepalkan tangannya kuat. Senyuman itu membuat nya semakin yakin
jika dia memang bukan lah wanita yang baik. Jika saja tidak ada Sehun disini,
mungkin dia sudah menghajar Hyejin tanpa ampun.
“Aku sungguh – sungguh! Dia pembohong! Lihat lah, dia sedang
tersenyum sekarang! Dia itu iblis berjubah malaikat! Dia hanya ingin menipu mu!
sadar lah Sehun-ah!! Dia tidak pantas untuk mu...”
PLAK
Mata nya membulat sempurna. Sebuah tamparan berhasil
mendarat di pipi yeoja itu. Nara menatap Sehun tak percaya. Cairan bening tanpa
sadar keluar dari sudut mata gadis itu. Ia memegangi pipi nya yang mulai terasa
perih, bercak kemerahan perlahan mulai muncul.
“K..Kau menamparku?!” Ujar nya tak percaya
“Kau pantas mendapat kannya! Kau sudah keterlaluan!” Sehun
menatap nya
BUG!
Tiba – tiba saja Wei datang dan menghajar Sehun. Semua
nampak tersentak begitu pula dengan Nara.
“Kau! Kenapa kau menampar nya eoh!!” Wei mencengkram kerah
baju Sehun lalu menarik nya kuat
“Dia sudah mengatakan hal – hal yang tak pantas di ucapkan pada
Hyejin! Dia bahkan tega melukai nya!”Jawab nya kesal
“Apa kau melihat nya?! Apa kau mendengar nya sendiri eoh?!”
Bentak Wei geram
Sehun terdiam “Kenapa kau diam? Kau tidak melihat nya kan?! Jadi
kau lebih memilih dia di banding sahabat mu? Kau sudah mengenal Nara lebih lama
bukan, Sehun-ah? Sedang kan dia? Dia baru saja masuk kedalam hidup mu dan kau
masih juga membela nya?!” teriak nya
“Kau tak usah ikut campur! Hyejin itu pacarku”
“Pacar? Lalu jika kau memiliki pacar kau akan melupakan
sahabat mu sendiri begitu…”
“Nara lebih mengenal mu! Dia tidak mungkin melakukan itu tanpa alasan yang jelas! Apa pantas kau melakukan itu pada sahabat mu sendiri?”Wei mendorong tubuh Sehun
“Nara lebih mengenal mu! Dia tidak mungkin melakukan itu tanpa alasan yang jelas! Apa pantas kau melakukan itu pada sahabat mu sendiri?”Wei mendorong tubuh Sehun
“Mulai sekarang kau tak usah dekati dia lagi! Aku tidak akan
membiar kan pacar ku di sakiti oleh siapa pun bahkan oleh mu!” Nara menatap Wei
terkejut begitu pula dengan Sehun
“Ayo kita pergi! Tak ada gunanya kau terus di sini!” Wei
menggengam tangan Nara dan membawa nya pergi menjauh
Sehun bangkit sambil mengusap bercak darah yang keluar dari
sela bibir nya. Ucapan Wei kini berhasil membuat nya sangat bersalah. Ucapannya
memang benar tapi ia tidak bisa membohongi diri nya sendiri. Sehun menatap
punggung Nara yang mulai menjauh.
“Apa kau tidak apa – apa Chagiya?” Ujar Hyejin
“Aku harus pergi!” Ucap Sehun tanpa menoleh
Namja itu pergi. Hyejin kembali tersenyum puas. Ia merapihkan
kembali pakaiannya dan segera berjalan menuju kelas dengan santai seolah tak
ada yang telah terjadi sebelum nya.
“Haha .. Aku berhasil! Ingat Nara-ah ini baru awal ..!!”
** Call my Name! **
Nara menahan tangan Wei sejenak. Pria itu pun menoleh, menatap lekat wanita di hadapannya.
“Sudah, kau tak perlu memikirkan laki – laki seperti dia
lagi” ujar Wei dengan nada geram
Perlahan Nara melepaskan genggaman pria itu “Apa maksud mu
tadi? Pacar? Seharusnya kau tidak usah berbohong seperti itu pada nya,
seharusnya kau juga tidak perlu ikut campur dengan masalah ku” ucap Nara
tertunduk
Wei tersenyum, di raihnya kedua pipi wanita itu, membuat sang wanita menatap kedua matanya.Masih terlihat jelas bercak kemerahan akibat tamparan Sehun.
“Bohong? Tidak!”
“Aku tak pernah berbohong jika mengenai perasaan ku sendiri. Ini memang bukan waktu yang tepat.. tapi aku harus memberitahu mu sesuatu..“ Wei tersenyum tipis sambil mengusap air mata yang membasahi wajah wanita di hadapannya
“Aku tak pernah berbohong jika mengenai perasaan ku sendiri. Ini memang bukan waktu yang tepat.. tapi aku harus memberitahu mu sesuatu..“ Wei tersenyum tipis sambil mengusap air mata yang membasahi wajah wanita di hadapannya
“Aku bersungguh – sungguh mengatakannya! Aku ingin kau menjadi wanita ku, Nara-ah...”
Nara terdiam. Pikirannya kacau, ia sama sekali tak bisa berpikir dengan jernih. terlalu banyak pertayaan di kepalanya, terlalu banyak beban yang memberatkan nya.
Ia menghirup udara dalam - dalam dan memberanikan dirinya untuk menatap pria itu
"Maaf, tapi--"
"Maaf, tapi--"
Belum sempat ia bisa menyelesaikan kalimatnya, Wei sudah menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir mungil sang wanita "Kau tak perlu menjawab nya sekarang...Aku akan menunggumu.."
"Akan ku terima semua pilihan mu..."Ujarnya tersenyum manis
SKIP
Nara menatap bulan yang terlihat menggantung di atas langit.
Perlahan angin mulai bertiup mengenai wajah nya. Kejadian tadi benar – benar mengganggu
pikiran nya. Ini adalah pertengkaran pertama bagi nya dengan Sehun. Selama ini
mereka tak pernah bertengkar seperti ini, bahkan saat berbeda pendapat pun
salah satu dari mereka akan langsung mengalah. Tapi tidak dengan ini, Nara
terus teringat tatapan mata nya. Tatapan yang tak pernah di lihat nya selama
ini, tatapan itu penuh dengan kemarahan. “Kenapa? Kenapa aku yang kau anggap
penjahat nya di sini Oh Sehun?? Kenapa…?”
~Nara PoV~
Kau tau? Aku selalu menjaga hatiku tetap untuk mu walau aku
sendiri tidak tau untuk siapa hatimu itu. Aku selalu berharap akan ada saat nya
nama ku terukir indah di dalam hati mu, walau rasanya tidak mungkin bisa
terjadi. Aku bukan lah wanita yang baik untuk mu, aku bukan wanita yang cantik
dan manis seperti yang selalu kau ceritakan padaku. Aku sadar itu. Aku hanya
seorang wanita biasa dengan julukan pembuat onar. Pengalaman cinta ku juga masih
sangat jauh dari rata – rata. Kadang aku senidiri tidak menyadari perasaan
seseorang yang menyukai ku dan malah menyakiti nya tanpa aku sadari. Apa
mungkin ini balasan yang sudah ku perbuat?
Dulu aku berpikir, mungkin menjadi seorang sahabat tidak lah buruk, aku akan menjadi sahabat terbaik mu, sahabat yang bisa kau percayai, sahabat yang akan selalu ada dalam keadaan apapun itu. Aku tidak akan menghianati mu. Jadi percayalah padaku seperti aku yang selalu mempercayai mu.
Tapi hari ini berbeda. Kau sudah menghancurkan kepercayaan yang telah ku bangun selama ini untuk mu. Entah lah aku tidak tau siapa yang salah sebenarnya di sini. Dia atau aku? Coba jelaskan padaku Oh Sehun!
Dulu aku berpikir, mungkin menjadi seorang sahabat tidak lah buruk, aku akan menjadi sahabat terbaik mu, sahabat yang bisa kau percayai, sahabat yang akan selalu ada dalam keadaan apapun itu. Aku tidak akan menghianati mu. Jadi percayalah padaku seperti aku yang selalu mempercayai mu.
Tapi hari ini berbeda. Kau sudah menghancurkan kepercayaan yang telah ku bangun selama ini untuk mu. Entah lah aku tidak tau siapa yang salah sebenarnya di sini. Dia atau aku? Coba jelaskan padaku Oh Sehun!
Aku tersentak ketika tiba – tiba saja pintu kamar terbuka.
“Nara? Kau sedang apa..??”
aku menoleh “Eh Oppa? Tidak, aku hanya.. hmm itu aku hanya sedang mencari angin saja..”Ujar ku sedikit tertawa
aku menoleh “Eh Oppa? Tidak, aku hanya.. hmm itu aku hanya sedang mencari angin saja..”Ujar ku sedikit tertawa
Pria itu duduk tepat di sebelahku,aku bisa menangkap rasa
penasaran yang tergambar jelas di wajahnya “Heumm.. Benarkah? Kenapa terlihat
tidak seperti itu di mata oppa?”
“Eh? A..apa maksud mu oppa? Aku berkata jujur kok..hhe”
Aku terdiam sesaat ketika ia menarik tubuh ku kedalam pelukannya.
Rasanya hangat sekali, ini membuat hati ku menjadi lebih baik “Jangan bohong,
Oppa bisa melihat semua nya loh! Kenapa sih? Tidak biasa nya kau seperti ini?
Biasa nya kan kau selalu mengganggu oppa, selalu bertingkah manja kenapa
sekarang tidak? Sedang ada masalah?”
“Ah sial! Susah sekali sih menyembunyikan dari nya!”seru
ku dalam hati
“Aku serius kok oppa?”
“Sudah cepat katakan! Biar oppa tebak..” Namja itu kembali menatap ku detail
“Sudah cepat katakan! Biar oppa tebak..” Namja itu kembali menatap ku detail
“Jangan – jangan kau bertengkar dengan Sehun ya?”
“Oh Shit! Apa yang harus ku katakan?” gumamku lagi
“Oooh iya! Oppa! Ada pertandingan basket di tv hari ini loh!
Kau tidak ingin melihat nya??”
“Eeeh? Jinjja? Saluran berapa? Kenapa oppa tidak tau?”
“Saluran 5! Cepat acara nya akan segera dimulai!!”
Namja itu dengan cepat berlari keluar kamar nya. Aku segera
menutup pintu kamar dan mengunci nya. aku menghela nafas lega .
Setelah namja itu menuruni beberapa anak tangga, ia pun berhenti dan berpikir sejenak “Tunggu! Saluran 5? Aku tadi baru saja menonton saluran itu, dan tak ada pertandingan apa pun, jangan – jangan..?” namja itu pun kembali ke kamar Nara
Setelah namja itu menuruni beberapa anak tangga, ia pun berhenti dan berpikir sejenak “Tunggu! Saluran 5? Aku tadi baru saja menonton saluran itu, dan tak ada pertandingan apa pun, jangan – jangan..?” namja itu pun kembali ke kamar Nara
“Yak!! Nara! Cepat buka pintu nya! kau membohongi ku ya?
Astaga! Awas kau ya nanti..”
Aku kembali menghela nafas panjang “Aku pasti tidak akan
bisa berbohong di depan nya! besok apa yang akan ku katakan pada nya? ah sudah
lah, nanti saja ku pikir kan”
Namja itu bernama Lee Hongbin. Satu – satunya kakak yang aku
miliki nya saat ini. Aku dan dia hanya terpaut 1 tahun lebih muda. Kami bersekolah
di sekolah yang sama. Kakak ku itu adalah seorang pecinta bola basket. Sejak
kecil ia sudah memainkan olahraga itu. Beberapa penghargaan pun sudah berjajar
di kamar nya. dia memang sangat pandai dalam permainan itu tapi jangan salah ia
juga memiliki otak yang cerdas. Itu juga yang membuat nya sangat populer di
sekolah. Berbeda dengan ku yang populer karna keributan yang sering aku
lakukan.
~pov end~
~Keesokkan harinya~
“Pagi Eomma~~”Ujar Hongbin sambil duduk di kursi makan
“Eh? Dimana Nara? Pasti belum bangun ya??”
Wanita paruh baya itu menggeleng pelan “Tidak, dia sudah berangkat tadi pagi –
pagi sekali. Sikap nya jadi sedikit aneh, apa kau tau dia kenapa? Eomma
khawatir melihat nya”
“Huh? Tumben rajin sekali dia? Nanti biar aku yang bicara
padanya eomma, tenang saja”Hongbin tersenyum
“Baiklah, tolong ya Hongbin. Dia juga belum serapan sama
sekali, dia pasti akan kelaparan saat pelajaran nanti”
“Sudah lah eomma! Tenang saja, aku akan melakukan sesuatu
nanti”
SKIP
Wanita itu menopang dagu nya sambil sesekali menguap. Kelas
masih sangat sepi saat ini “Ah sudah kuduga, aku terlalu cepat datang..Ahh ngantukkk~”
“Nara? Kau sudah datang?”Ujar seseorang di hadapannya
“Ya begitu lah, seperti nya aku salah melihat jam..”jawab
nya berbohong
“Tapi kau sudah sarapan kan?”
Nara menatap nya “Sudah kok” ujar nya kembali berbohong
Namun secara bersamaan muncul sebuah suara dari perut Nara
menandakan jika kini ia tengah merasa lapar, sangat lapar. Nara memalingkan
wajah nya menahan rasa malu.
“Nah kau bohong ya! Pasti belum kan?”
“Sudah kok, serius deh! Percaya pada ku, Wei-ah!”Ujar Nara
“Jangan bohong, aku jelas – jelas mendengar nya tadi. Ini
roti untuk mu, tadi aku membeli nya sebelum ke sini”Pria itu menaruh roti itu
tepat di hadapannya
Nara menelan ludah nya berat. Dia memang tak bisa membohongi
diri nya. Lapar. Itulah yang di rasakannya.
“Ya sudah kalau gitu, Gomawo”
Wei tersenyum “Nah
gitu.. Sarapan itu kan penting!”
Perlahan murid – murid yang lain pun sudah tiba. Dan setiap
murid yang memasuki kelas selalu menunjukan ekspresi kebingungan ketika melihat
Nara saat ini. Bagaimana tidak? Semua tau jika Nara tak pernah datang sepagi
itu, dia lebih sering datang terlambat. Bahkan sering mendapatkan hukuman
karena kesalahan nya itu. Berkali – kali Hongbing telah memperingat kan nya,
namun ia seperti tidak peduli dengan kelakuan nya. Ya itu lah salah satu kebiasaan
buruk nya.
“Annyeong!!!” Teriak seseorang
Nara membuka mata nya, ia menatap orang itu dingin “Hyejin!
Mau apa dia?”
“Hari ini adalah hari ulang tahun ku! Dan malam ini aku
membuat pesta di rumah ku, aku ingin kalian semua datang malam ini”ujar nya
sambil membagikan selembaran kertas di tangannya
“Pokok nya kalian harus datang! Akan ada kejutan nanti
malam!” Hyejin menatap Nara sesaat sambil tersenyum
“Kejutan? Apa maksudnya?”Wei mengerutkan dahi nya bingung
“Nah! Aku menunggu kalian! Sampai jumpa nanti malam!!”Ujar
nya pergi
Wei menatap Nara penasaran “Kau akan datang kan?”
“Entah lah, aku tak berminat sama sekali”Ucap nya sambil
melihat selembaran itu
Namja itu tersenyum tipis “Kau harus datang, Sehun pasti
akan datang juga”
Nara menatap nya dingin “Lalu apa peduli ku?”
“Kau harus tunjukan pada nya jika kau benar, lagi pula kau juga bisa menyelidiki Hyejin bukan? Kali saja kau bisa menemukan sesuatu nanti..”
“Kau harus tunjukan pada nya jika kau benar, lagi pula kau juga bisa menyelidiki Hyejin bukan? Kali saja kau bisa menemukan sesuatu nanti..”
“Menyelidiki?”
“Iya, aku dengar semua nya kok. Aku kebetulan ada di sana
saat itu”
Yang di katakana Wei memang ada benar nya. Sekarang bukan
saat nya untuk berdiam diri, tapi kini saat nya untuk membukti kan pada Sehun
jika semua yang di kata kan nya memang lah benar.
Nara mengangguk “Tapi aku tak tau harus berpenampilan apa
nanti…”
“Haha, kalau itu serah kan saja padaku”Wei mengacung kan
jempol sambil menunjukan giggles nya
“Baiklah aku akan menjemput mu pukul 5 sore nanti!” ucap nya bersemangat
Nara mengerut kan dahi nya ketika melihat tingkah Wei saat
itu. Ia memang tak tau apa yang di rencanakan oleh namja itu, namun dia tidak
peduli. Misi nya saat ini adalah mencari bukti, hanya itu!!
PUKUL 16:55 KST
“Nara, oppa ing—“
“Eh? Kau mau kemana?”Ujar Hongbin sambil menatap adik nya yang tengah menyisir rambut nya
“Eh? Kau mau kemana?”Ujar Hongbin sambil menatap adik nya yang tengah menyisir rambut nya
“Aku ingin pergi ke pesta ulang tahun teman..”
“Kenapa mendadak sekali? Bukan kah kita akan merayakan ulang
tahun mu bersama nanti malam? Dan oppa mau bicara dengan mu..”ujar nya
“Maaf. Itu bisa di tunda oppa~”
Ting.. Tong.. Ting.. Tong…
“Itu pasti dia..” gumam nya
“Nah kalau begitu aku pergi dulu ya.. jangan lupa hadiah ku nde oppa” ujar wanita itu sambil berlari keluar
“Nah kalau begitu aku pergi dulu ya.. jangan lupa hadiah ku nde oppa” ujar wanita itu sambil berlari keluar
Nara segera membuka pintu. Wei, seperti biasa ia selalu
datang tepat waktu. Mereka segera masuk kedalam mobil berwarna hitam milik Wei.
“Apa rencana mu?” Ucap Nara tanpa menatapnya
“Akan ku bicara kan nanti di perjalanan” Jawaban nya sambil
mulai meluncurkan kendaraan
“Lalu mau kemana kita sekarang?”
Wei tersenyum tipis
“Sudah ikuti saja..”
Wanita itu melirik nya sekilas lalu kembali menatap jalan
“Semoga nanti akan sesuai dengan rencana ku” gumamnya
Beberapa menit kemudian, mereka
pun berhenti di sebuah salon di pusat kota.
“Salon? Untuk apa kita
kesini?”Tanya Nara bingung
“Tidak mungkin kan kau akan pergi
ke pesta dengan penampilan seperti itu?”Pria itu terkekeh
“Ah iya juga sih! Ini pakailah..”Ia
menyodor kan sebuah papper bag di tangannya
“Apalagi ini?”tanya Nara sambil
meraih benda itu
“Ini gaun peninggalan ibu ku. Seperti nya akan cocok jika kau yang memakai nya..”
“Ini gaun peninggalan ibu ku. Seperti nya akan cocok jika kau yang memakai nya..”
“Nah kalau begitu, aku akan
menunggu mu di sini”ujar nya
Beberapa jam kemudian,
“Oh ya ampun! Berapa lama lagi
dia..”Ujar nya sambil mencoba merenggangkan ototnya
“Apa masih la—“
“Uwaaaah~”Seru nya terpukau
ketika melihat Nara kini sudah berdiri di depannya
Tubuh langsing itu tampak sangat
cocok dengan balutan mini dres berwarna biru laut yang terlihat sedikit
berkilauan. Rambut panjang yang biasa ia kuncir kini terurai dan tertata dengan
rapih, membuat nya nampak anggun. Dan untuk pertama kali nya ia berpenampilan
seperti ini setelah sekian lama nya. Sedikit aneh bagi nya jika harus
berpenampilan femini layak nya seorang wanita pada umum nya mengingat style
yang biasa ia pakai selalu mengarah pada style yang di gunakan kaum pria.
“Jangan melihat ku seperti itu!
Ini sangat memalukan!” dengus nya kesal
“Kau mengingat kan ku pada eomma,
kau sangat cantik..”
Nara melirik nya tajam “Sudah
lah, ayo cepat berangkat! Aku tidak ingin terlambat” ia segera keluar dari
tempat itu
@Hyejin’s House
Suara dentuman musik sudah
terdengar. Nara keluar dari mobil dan menatap sekeliling nya yang nampak indah
dengan tata lampu berwarna warni di sekitar area rumah Hyejin. Beberapa
kendaraan juga sudah banyak terparkir di sana.
“Baiklah, saat nya menjalankan
rencana!!”
“Oh ya jimat keberuntungan
ku”wanita itu merogoh tas kecil yang di bawa nya dan mengambil sesuatu dari
dalam
“Hampir saja aku melupakan
mu..”Nara tersenyum sambil memasang sebuah cincin di jari manis kanannya
Mereka pun segera masuk ke dalam
pesta itu. Nara mulai berjalan di antara para tamu dan saat itu pula semua yang
melihat nya terdiam sambil terus memandangi nya. Awal nya ia memang tak begitu
peduli, namun lambat laun itu membuat nya sangat terusik.
“Kenapa mereka menatap ku seperti
itu? Rasanya ingin ku hajar mereka..!”Dengus nya
“Ssst.. Jangan berkata begitu,
mereka seperti itu mungkin karna terpukau dengan penampilan mu. Jangan
pedulikan mereka, kau hanya perlu menjalan kan misi mu sekarang! Fighting!!”
Ujar Wei memberi semangat
Nara pun mengangguk mengerti.
Mata nya terus mencari sosok Hyejin di antara para tamu yang bagitu banyak.
Hingga tiba – tiba seseorang menepuk pundak nya dari belakang.
“Nara?! Apa benar ini kau?”
“Huh? Sehun-ah?” Ujar nya
terkejut
Sehun berjalan mengelilingi Nara
sambil menatap nya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Bagi nya ini adalah
pemandangan yang sangat langka.
“Astaga apa aku tak salah liat?
Kau sangat berbeda, kau cantik sekali…”Ujar Seuhun dengan mata berbinar
“Ternyata seorang Lee Nara bisa
juga berpenampilan seperti ini”Sehun terkekeh
Cekrek~
Sehun pun mengabadikan momen ini
ke dalam ponsel nya, tentu dia tidak akan mensia – sia kan momen langka seperti
ini.
Wanita ini mengeluarkan tatapan dingin dari kedua mata nya. Tanpa sepatah kata pun ia mulai berjalan menjauh dari pria itu, namun seperti nya pria itu tak membiarkan nya begitu saja.
Wanita ini mengeluarkan tatapan dingin dari kedua mata nya. Tanpa sepatah kata pun ia mulai berjalan menjauh dari pria itu, namun seperti nya pria itu tak membiarkan nya begitu saja.
“Nara-ah? Apa kau masih marah
pada ku? Tolong maaf kan aku..”
“Tidak! Aku tidak marah, jadi
lepas kan aku” ujar nya dingin
“Bohong! Ku mohon jangan seperti
ini!!”ucap nya sambil mencoba meraih tangan Nara
Nara segera menepis tangan pria
itu “Apa peduli ku!” Ucap nya berjalan menjauh
Sehun menatap punggung wanita itu
tanpa berani mengejar nya kembali. Ia tau perbuatannya saat itu mungkin akan
sulit untuk di maafkan.
“Di mana iblis itu!ah tidak
tidak!! Sekarang aku harus mencari buktinya dulu!!” Nara mengepal kan tangan
nya kuat
Namun tiba – tiba seseorang
menabrak nya dan menumpahkan minuman ke
dress yang ia kenakan “Upss.. kena ya? Wah~ jadi kotor deh, maaf ya!”Ujar orang
itu sambil tertawa pelan
“Kau!!!” Aku akan menghajar mu
kali ini!”
“Ya ampun aku takut sekali~ ada
wanita aneh ingin memukul ku”ujar nya terkesan meledek
“Kau tak akan berani menghajar
ku! Banyak orang di sini..”bisik nya sambil menatap orang – orang yang berada
cukup jauh dari mereka
Nara mengepalkan tangan nya kuat
seraya menahan amarah nya yang mulai memuncak.
“Wah ~ cincin itu kenapa mirip sekali
dengan ku ya?” ucap Hyejin sambil memain kan cincin di tangan nya
“Coba sini ku lihat!” Nara merebut benda itu
“SN” terdapat dua buah huruf yang terukir di sana dan itu adalah huruf
untuk inisial “Sehun Nara”. Yap! Sehun sengaja memesan cincin itu dengan
mengukir inisial nama mereka agar cincin
ini menjadi satu – satu nya bukti bahwa mereka bersahabat.
“Bagaimana bisa cincin ini ada
pada mu eoh?”
“Sehun yang memberikan nya pada
ku, kenapa?”Hyejin kembali merebut cincin itu kembali
“Huh? Hahaa.. itu tidak mungkin!
Sehun tidak mungkin memberikan benda itu pada orang lain!” ucap nya tak percaya
“ya sudah jika tak percaya! Ah
iya kau juga memakai nya ya? Sini berikan pada ku! Kau tidak cocok memakai
nya..”Wanita itu meraih cincin yang ada di tangan Nara dengan paksa
“Yak!! Mau kau apakan!”bentak nya
“Tentu saja mengambil nya! Kau
tak boleh memiliki nya!! Kalian seperti sepasang pengantin saja.. menjijikan!!”
“Apa kata mu!!”
“Apa kata mu!!”
“Kau pikir Sehun senang memakai
benda ini? Tidak! Karena itu dia memberikannya pada ku! Dia juga tidak
seharusnya bersahabat dengan wanita kasar seperti mu!!”ucap Hyejin menatap
tajam Nara
Wanita itu hanya terdiam sambil
terus berpikir.
“Benda ini keliatan nya sangat
berharga ya untuk mu? hmm.. padahal tak ada yang bagus dari rongsokan ini?
Lebih baik jika kedua benda ini aku buang” ledek nya
“Rongsokan kata mu! Jaga bicara
mu atau akan ku hancur kan mulut mu itu! Dasar iblis…”
“Kalau begitu coba ambil ini!!”Ujar
nya sambil melempar cincin itu, tanpa buang waktu Nara segera berlari untuk
menangkap benda itu.
HAP~
Benda itu pun berhasil di tangkap
nya. Tapi tunggu, Setelah ia berhasil mendapatkan nya kini ia mulai menyadari
posisi nya. Kedua kaki nya kini sudah berada di ujung kolam berenang, tubuh nya
pun mulai tak seimbang. Sekuat tenaga ia mencoba menahan.
“Sial! Aku akan tercebur!” Nara
terpejam, ia benar – benar tak bisa menahan nya lagi kali ini
Sesaat kemudian “Eh? Kenapa aku
belum jatuh?”ucap nya masih terpejam
Di saat yang bersamaan ia merasa
tubuh nya di tarik menjauhi kolam tersebut “Hufft! Untung saja tepat waktu..”
Wanita itu membuka mata nya dan
menatap si pemilik tangan yang menarik nya “Kau..??”
“Lepaskan!!”
“Kau tidak apa – apa kan?” Pria
itu memegang kedua bahu Nara sambil menatap nya
“Apa peduli mu?? Terlebih lagi..”
“Kenapa? Kenapa kau memberikan
benda itu pada Hyejin? Apa kau sudah lupa dengan perkataan mu waktu itu
Sehun-ah..?”
“Kau
tidak boleh memberikan benda ini pada siapa pun bahkan keluarga mu sendiri,
Arra! Jika kau memberikan nya pada orang lain, berarti ikatan kita akan
terputus saat itu juga! Jadi jaga baik – baik benda ini atau aku akan benar –
benar membenci mu selamanya…”
“Heh? Itu kan.. ke..kenapa bisa
ada pada mu?” Ucap Sehun
“Harus nya aku yang bertanya pada
mu Oh Sehun!! Ah sudah lah, kau memang sudah berubah.. aku sudah tidak mengenal
diri mu yang sekarang, kau berbeda..” Nara tertunduk menatap kedua cincin di
tangannya
“Dulu bahkan kau sempat memarahi ku dan tak lagi mau bicara padaku karna cincin ini tak sengaja ku tinggalkan di sekolah.. tapi kenapa sekarang kau..?
“Dulu bahkan kau sempat memarahi ku dan tak lagi mau bicara padaku karna cincin ini tak sengaja ku tinggalkan di sekolah.. tapi kenapa sekarang kau..?
“Tapi..”
“Ah! Kau bahkan tak ingat jika
hari ini aku juga berulang tahun, bukan?”
DEG—
Sehun terdiam. Nara menatap mata
pria itu seolah tengah mencari jawaban dari pertanyaan nya, Nara tersenyum
tipis “Sudah ku duga kau melupakan nya..”
“Mulai sekarang akan ku pasti kan
jika aku takkan mengganggu mu lagi, anggap saja jika kita tak pernah
berhubungan sebelum nya..”Nara memberikan cincin itu dan mulai pergi menjauh
“Tunggu..”Sehun menangkap tangan
wanita itu dan menggenggam nya erat
“Semoga kau bahagia dengan
Hyejin..”Nara tersenyum manis sambil melepaskan tangan Sehun dan kembali
berjalan pergi
Tidak! Bukan ini yang diinginkan
nya. Tak ada yang bisa ia perbuat sekarang. Untuk kedua kali nya ia mumbuat
kesalahan dan untuk kedua kali nya ia membiarkan nya pergi. Pikiran nya
mendadak kacau, membuat nya sulit untuk berpikir dengan jernih.
“Tidak! Aku tidak ingin ini
terjadi.. kembali lah!!” Sehun menatap punggung Nara yang semakin menjauh
“Sudah lah oppa! Biar kan saja
dia..”Hyejin memeluk lengan Sehun
Pria itu beralih menatap nya, ia
mengunci nya dengan tatapan tajam khas miliknya. “Apa yang kau lakukan? Kenapa
cincin ini bisa ada pada mu? aku tidak pernah memberikan ini pada mu, apa yang
sebenar nya kau rencana kan eoh??”
“A..apa maksud mu oppa? Aku
ti..tidak mengerti”
“Jangan pura – pura. Apa mungkin
yang di katakan Nara waktu itu benar?”
Hyejin menggengam tangan Sehun erat “Tidak! Aku tidak mungkin melakukan itu!
Percayalah pada ku oppa!~”
“Tidak, aku tidak ingin melakukan
kesalahan yang sama untuk kedua kali nya. kali ini aku tidak akan melakukan nya
lagi..”
“Aa..apa maksud mu? tolong percayalah padaku..”ucap wanita itu sedikit memelas
“Aa..apa maksud mu? tolong percayalah padaku..”ucap wanita itu sedikit memelas
“Aku tidak bisa menerus kan
hubungan ini lagi, sebaik nya kita sudahi saja” Sehun melepaskan genggaman
Hyejin perlahan
“Andwae! Aku tidak mau!!”
“Maaf, tapi aku harus melakukan
nya..”Sehun kembali melepas genggaman Hyejin dan berjalan pergi meninggalkan
nya
“Sial! Tak ku sangka akan
berakhir seperti ini! Lihat saja Lee Nara, aku tidak akan membiarkan ini. Aku
akan segera membalas nya, tunggu saja~”
@Street
Nara mendengus kesal sambil terus
berjalan. Beberapa kalimat tidak jelas terus keluar dari mulut nya. Jalanan
kota Busan perlahan mulai sepi. Ia sedikit mengangkat gaun nya agar memudahkan
nya untuk berjalan.
“Ah Shit! Kenapa tadi aku tidak
mencari Wei saja!“
“Aish sepatu ini benar – benar
membuat kaki ku sakit..” serunya sambil melepas sepatu heels yang di kenakan
nya
Beberapa bercak kemerahan nampak
terlihat di tumit nya. ia akhir nya memutuskan untuk duduk sejenak di sebuah
bangku taman untuk mengecek ponsel nya. Sunyi. Hanya terdengar suara percikan
air yang keluar dari sebuah kolam air mancur di hadapannya.
“Oh astaga.. batrai ponselku
habis! Bagaimana ini? Oppa bisa memarahi ku nanti”
Tes…
Tes…
Tes…
Langit yang tadi nya diterangi
sang rembulan mendadak tertutupi oleh awan – awan hitam yang tertiup oleh angin
malam. Nara yang menyadari itu terlihat tak berniat sedikit pun untuk mencari
tempat berteduh. Rintik – rintik hujan itu perlahan semakin melebat.
“Aku harap hujan ini semakin
deras.. semakin deras hingga dapat membawa serta beban ini..”
“Tidak.. aku tidak boleh seperti ini! Aku bukan lah wanita yang lemah! Aku tidak akan terpuruk hanya karna hal seperti ini.. aku.. aku bukan wanita lemah..” Nara mengepalkan tangan nya
“Tidak.. aku tidak boleh seperti ini! Aku bukan lah wanita yang lemah! Aku tidak akan terpuruk hanya karna hal seperti ini.. aku.. aku bukan wanita lemah..” Nara mengepalkan tangan nya
“Astaga.. ternyata kau disini?”
Nara mendongak dan mendapati seorang pria tengah berdiri di hadapannya sambil
membawa sebuah payung di tangan nya
“Aku mencari mu sejak tadi, kau membuat ku khawa—“
“Aku mencari mu sejak tadi, kau membuat ku khawa—“
“Maaf..”
Wei terdiam ketika menatap kedua
mata wanita itu “Ahaha sudah lah, yang penting kau baik – baik saja sekarang..”
Nara mengangguk pelan
“Aku tau, kau sedang tidak
baik – baik saja sekarang.. tapi aku tidak bisa berbuat banyak untuk mu
sekarang..”gumam Wei dalam hati
“Baik lah ayo! Lihat baju mu
basah, kau bisa sakit jika terus di sini!”Wei mengulurkan tangan nya
Nara menerima uluran tangan nya.
Wanita itu menjinjing sepatu heels nya sambil berjalan sedikit terpincang.
“Coba kau pegang payung ini..”
Tiba – tiba Wei berjongkok di
hadapannya “Heh??”
“Kaki mu sakit kan? Sudah ayo naik ke punggu ku”ujar Wei
“Tidak usah, aku bisa jalan sendiri”
“Ah kau ini benar – benar ya! Sudah jangan memaksakan diri, cepat naik. Disini semakin dingin” paksanya
“Tapi..”
“Tunggu apalagi? Cepat lah nanti hujan nya semakin deras!”
“Kaki mu sakit kan? Sudah ayo naik ke punggu ku”ujar Wei
“Tidak usah, aku bisa jalan sendiri”
“Ah kau ini benar – benar ya! Sudah jangan memaksakan diri, cepat naik. Disini semakin dingin” paksanya
“Tapi..”
“Tunggu apalagi? Cepat lah nanti hujan nya semakin deras!”
Akhir nya Nara pun mengikuti
keinginan pria itu. Mau bagaimana lagi? Yang di katakan nya memang benar.
Mungkin tidak ada salah nya menerima niat baik seseorang. Ia mengangkat dress
nya lalu menaiki punggung pria itu.
Wei bangkit “Aku tadi menemukan beberapa bukti
tentang Hye—“
“Tak perlu! Jangan sebut nama itu
lagi di hadapanku”
Pria itu berjalan perlahan “Maaf..
ini semua salah ku, jika saja aku tidak menyuruh mu datang, mungkin semua ini
tak akan terjadi pada mu..”
“Kaki mu begini juga karena salah ku.. sekali lagi maaf..”
“Kaki mu begini juga karena salah ku.. sekali lagi maaf..”
Nara menggengam payung itu erat
“Bicara apa kau? Aku sama sekali tidak menyalahkan mu..”
“Tapi jika saja aku—“
“Sudah ku bilang ini bukan salah
mu.. berhenti lah menyalah kan diri sendiri, lagi pula ini sudah terjadi kan?”
SKIP-
Wei menurun kan Nara dari gendongan nya. Wanita
itu terdiam saat menatap bangunan di hadapannya. Besar. Bangunan itu terlihat
sangat besar dan luas.
“I..ini dimana??”
“Ini rumah ku, aku tidak mungkin
membiar kan mu pulang dengan baju basah kuyup seperti itu, bisa – bisa aku di
marahi oleh orang tua mu..” Ujar Wei menggengam tangan nya
“Ayo!”
Tak lama kemudian seorang pria
paruh baya dengan pakaian rapih keluar dari rumah itu.
“Selamat datang tuan muda..”Pria
itu membungkukan badan nya seraya memberi salam
“Ah nde, apa ayah sudah pulang?”
“Belum tuan. Dia masih berada di Inggris”
Wei menghela nafas panjang “Bagus
lah.. baiklah ayo masuk!”
Nara membulat kan mata nya
“astaga..”
Rumah ini benar terlihat sangat
megah di tambah dengan dekorasi dan ukiran – ukiran indah di setiap sudut
ruangan. Beberapa lukisan besar juga
terlihat menghiasi ruangan ini. Beberapa pelayan perempuan kini sudah berdiri
di hadapan mereka.
“Selamat datang tuan muda..” ujar
mereka serempak
“Nde, bisa tolong antar kan dia
ke kamar? Oh ya jangan lupa siap kan semua yang dia butuh kan. Gomawo”Suruh Wei
ramah
“Baik tuan muda...”
Nara tak bisa berkata apapun
sekarang. Beberapa pertanyaan mulai muncul di pikiran nya. Mereka secara satu
persatu mulai melayani nya. memberikan nya baju dan semua yang saat ini sedang
di butuh kan nya.
“Tidak usah, aku bisa sendiri.
Go..gomawo..”ujar nya
“Tapi tuan muda meminta saya
untuk melayani anda..”
“Tidak usah repot – repot, aku
belum lapar..”
“Anda tetap harus makan.. anda
tamu di sini, jadi saya harus melayani anda..”Ujar wanita paruh baya itu sambil
meletakan sebuah piring berisikan makanan di hadapan nya
“Astaga…”
Setelah menyantap makanan nya ia
pun memutus kan untuk mencari Wei. Ia melewati lorong – lorong bangunan ini,
menuruni setiap anak tangga. Nara mengintip beberapa pelayan wanita yang kini
tengah berada di dapur.
“Kira – kira siapa ya wanita
itu??”
“Apa dia pacar tuan muda??”
“Wah enak nya~ aku iri sekali.. tuan muda itu sangat baik, pintar dan juga
tampan..”
“Tapi wanita itu juga sangat cantik, aku tidak heran jika tuan muda sampai jatuh cinta padanya..”lanjutnya
“Tapi wanita itu juga sangat cantik, aku tidak heran jika tuan muda sampai jatuh cinta padanya..”lanjutnya
Namun, tiba – tiba seseorang
memegang pundak nya. Nara tersentak.
“Nara? Kenapa kau di sini??”
“Nara? Kenapa kau di sini??”
Wanita itu menoleh “Wei? Aku hanya ingin mencari mu.. tapi aku malah tersesat
ke sini”
“Mencari ku? Ada apa?”Tanya Wei bingung
“Aku cuma ingin berterimakasih pada mu. Bagaimana aku membalas nya? Ap—“
“Ssstt.. Ini aku ada sesuatu!!”Wei memotong pembicaraan sambil mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah dengan pita kuning di atas nya
“Eh? Apa ini??”
“Hadiah ulang tahun mu dari ku..”ujar Wei tersenyum manis
“Kenapa kau bisa tau??”Ucap Nara sedikit terkejut
“Rahasia!! Pokok nya kau harus memakai ini!! Semoga kau suka…”
Nara mengambil kotak itu dan menatap nya penasaran “Gomawo Wei-ah!”
“Mencari ku? Ada apa?”Tanya Wei bingung
“Aku cuma ingin berterimakasih pada mu. Bagaimana aku membalas nya? Ap—“
“Ssstt.. Ini aku ada sesuatu!!”Wei memotong pembicaraan sambil mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah dengan pita kuning di atas nya
“Eh? Apa ini??”
“Hadiah ulang tahun mu dari ku..”ujar Wei tersenyum manis
“Kenapa kau bisa tau??”Ucap Nara sedikit terkejut
“Rahasia!! Pokok nya kau harus memakai ini!! Semoga kau suka…”
Nara mengambil kotak itu dan menatap nya penasaran “Gomawo Wei-ah!”
~Keesokan harinya~
“Seharus nya semalam kau tak usah
repot – repot seperti itu, aku jadi tidak enak..”
“Eh? Tidak apa – apa kok, tidak
usah di pikir kan..”Ujar Wei sambil menutup buku yang di pegang nya
“Ah iya bagaimana hadiah nya? Kau
suka tidak?”Tanya Wei
Nara menunjukkan Jam tangan Hitam
yang melingkar di pergelangan tangan kanan nya “Suka sekali..”
Wei menghela nafas lega “Huftt~
Bagus lah”
“Baik lah, kalau gitu aku mau pergi dulu” Nara
menyusun buku – buku yang ada di hadapannya
“Mau aku bantu?”
Ia menggeleng pelan “Tidak
usah..”
Wanita itu berjalan keluar dari
kelas nya yang terletak di lantai 2 gedung sekolah sambil membawa tumpukan buku
itu menuju perpustakaan yang berada di lantai paling dasar gedung. Sesekali
terdengar helaan nafas dari nya “Hufft~ sebentar lagi ujian ya??”ujar nya malas
“Nara!! Tunggu..” Teriak
seseorang
Nara berbalik perlahan “Dia lagi?”
Wanita itu kembali berbalik dan berjalan menjauh
“Yak! Nara! Tunggu!!!”Orang itu ternyata tetep mengejar nya dari belakang
“Mau apa lagi? Aku sibuk..”jawab nya dingin
“Yak! Nara! Tunggu!!!”Orang itu ternyata tetep mengejar nya dari belakang
“Mau apa lagi? Aku sibuk..”jawab nya dingin
Pria itu pun berdiri tepat di depan nya sambil membuka lengan nya seraya
menutup jalan “ku bilang tunggu! Aku ingin bicara..”ucap nya sedikit terengah –
engah
“Tak ada yang perlu di bicara kan..minggir aku mau lewat!”ucap nya
“Tidak akan! Kau harus dengar dulu.. aku ingin minta maaf soal yang semalam, aku benar – benar tidak tau jika cincin itu ternyata ada pa—“
“Tak ada yang perlu di bicara kan..minggir aku mau lewat!”ucap nya
“Tidak akan! Kau harus dengar dulu.. aku ingin minta maaf soal yang semalam, aku benar – benar tidak tau jika cincin itu ternyata ada pa—“
“Cepat minggir! Buku ini berat
tau!!”potongnya
“Tunggu, sebentar saja!!”
“Sudah ku bilang bukan? Anggap
semua ini tidak pernah terjadi! Aku tidak ingin bicara apa pun dengan mu! jadi
menjauh lah” Ujar Wanita itu menerebos paksa
Lagi – lagi pria itu hanya bisa
terdiam. “Tidak! Aku akan berusaha meyakin kan mu!”
@Perpustakaan
Nara berusaha menjangkau sebuah
buku tebal di atas nya. Ia terus berjinjit dan melompat – lompat kecil untuk
mendapat kan nya. Tapi hasil nya tetap saja sama “Sial!!”
“Sini biar aku ambil kan..!” Ujar
seseorang mengambil buku tersebut
“Goma—“Nara kembali mendengus
kesal
“Tidak jadi.. aku akan mencari
yang lain saja!!”yeoja itu menatap nya sesaat lalu pergi
@Kantin
Nara menatap sekeliling nya
“Kemana sih dia? Katanya ingin makan bersama..”
“Apa harus ku kirimkan pesan
padanya?” Yeoja itu menatap layar ponsel nya
Ia mencari – cari kontak yang
tengah di cari nya. tak lama kemudian ia pun menekan nama yang tertera di sana
“Wei”. Namun, tiba – tiba saja seseorang duduk tepat di hadapan nya.
“Akhirnya datang ju—“
“Akhirnya datang ju—“
Nara memukul keras meja di
hadapannya “Astaga! Kau lagi? Mau apa kau?berhenti mengikuti!!”
Semua yang ada di kantin pun
secara serempak menatap ke arah mereka
“Nara dengar kan aku dulu! Aku tidak bisa terus seperti ini.. Tolong lah dengar
aku dulu”
“Sudah berapa kali ku katakan
pada mu Sehun-ah? Aku tidak ingin mendengar apa pun dari mulut mu itu! Berhenti
mengejar ku seperti ini! Ini tidak akan merubah apapun..”Nara menatap nya
sesaat lalu kembali menjauh pergi
“Aish keras kepala sekali sih
dia!!”Gerutu Nara
@School’s Gate
“Kenapa juga aku harus menunggu
nya disini? Dasar..”
“Lagi pula kan aku bisa pulang
sendiri, oppa ini benar – benar deh!”
“Aish kenapa lama sekali!!” Dengus
nya lagi
Nara menatap jam tangan nya.
Pukul 13.20 KST. Semua murid nampak nya sudah meninggalkan area sekolah, namun
Nara belum juga melihat sosok Hongbin sejak 20 menit setelah jam pulang
berbunyi. Ini adalah hal yang paling di benci oleh nya. Menunggu. Ia bukan lah seorang
perempuan yang akan sabar menunggu seperti ini.
“Nara? Kau belum pulang? Ayo
bareng!”
Ia menoleh sesaat lalu kembali
membuang wajah “Ya ampun! Mimpi apa aku semalam..”
“Ayo!! AYO!!” Pria itu menarik
tangan nya. namun, lagi – lagi ia menepis nya kasar
“BERISIK!!”Bentak nya
Sehun terdiam sesaat. Ia sedikit
tersentak ketika mendengar bentakan nya, karena memang baru kali ini ia di
perlakukan seperti itu oleh sahabat nya.
“Jangan berlaku sok akrab dengan
ku ya? Aku tidak ingin pulang dengan mu!”
“Sok akrab? Tapi bukan kah kita
sudah bersahabat sejak dulu?” ujar nya
“Benarkah? Ah.. Aku sudah
lupa..”ucap nya sambil melipat tangan di dadanya
“Oh ayolah! Kali ini saja..
dengar aku dulu, aku bisa jelaskan semu—“
“Eh? Nara? Kau belum pulang
ternyata?”Ucap seseorang dari belakang
Mereka berdua menoleh secara
serempak. Itu Wei.
“Ah kebutulan sekali, aku juga
sedang menunggu mu~” Ujar Nara sambil merangkul lengan Wei
“Menungguku?” Wei menatap Nara
bingung
“Sudah lah ayo cepat!!” Nara
segera menarik tangan pria itu pergi
Sehun menghela nafas panjang
“Pokok nya aku harus tetap bicara dengan nya! Ayo kau harus semangat Sehun!!”
Teriak nya
~Keesokkan harinya di sekolah~
Nara sesekali membaca lembaran
kertas di tangannya sambil melihat isi sebuah kotak yang di bawa nya. Ia
mengecek satu persatu benda – benda yang ada pada daftar itu dengan teliti.
Kotak itu berisi beberapa obat – obatan yang di butuh kan di Unit Kesehatan
Sekolah. Yap! Hari ini adalah giliran nya untuk berjaga di UKS membantu seorang
perawat yang ada di sana.
“Obat merah..Ada..”
“Hmm.. apa lagi ya?”gumam nya
sambil membaca
Tiba – tiba saja Sehun muncul di hadapan
nya. Nara sadar betul jika pria itu ada di hadapannya namun ia bersikap seolah
tak menyadari kehadiran Sehun dan terus berjalan melewati nya.
“Yakk! Nara tunggu dulu!”Ujar nya
memegang bahu Nara
Nara berbalik “Apa lagi? Kau mau
mengganggu ketengan ku juga hari ini? Bisa tidak sehari saja kau tidak
mengganggu ku!! Aku tidak ingin melihat wajah mu lagi..”
“Aku bukan bermaksud menganggu
mu, aku hanya ingin menjelaskan tentang masalah wa—“
“Ya.. ya..ya! aku tidak peduli! Jadi
berhenti lah mengganggu ku. Mengerti?!”
Nara kembali berjalan meninggal
kan Sehun.
Namja itu menggerutu kesal. Ia memutuskan untuk pergi menuju halaman
belakang sekolah, ini memang tempat yang selalu ia kunjungi jika sedang merasa
kesal.
Sehun berdiri menghadap pohon besar yang berada di area itu. Ia
mengepalkan tangan nya geram lalu dengan sekuat tenaga ia meninju pohon itu
beberapa kali.
“Argghh!! Kau memang bodoh Oh Sehun!!
Ini semua salah mu!!”teriak nya sambil terus meninju pohon tersebut
Bercak kemerahan perlahan mulai
muncul di permukaan kulit nya, tak lama kemudian bercak kemerahan itu berubah
menjadi goresan – goresan luka. Ia tidak memperdulikan tangan nya yang sudah
berteriak kesakitan. Bagian pohon yang di tinju nya pun kini perlahan berubah merah
karna terkena darah nya. Hingga
seseorang datang dan menahan tangannya dari belakang. Sehun menoleh.
“Kau sedang apa, bodoh?!”
“Eh? Hongbin hyung?”ujar Sehun terkejut
“Kau ini gila ya? Kenapa memukuli pohon sambil marah – marah begitu?”
“Anu hyung… aku hanya sedang berlatih saja!”Ujar Sehun tertawa kikuk
“Bodoh! Kalau mau berlatih kan bisa menggunakan samsak di gedung olahraga!!”Ucap Hongbin sambil menjitak kepala Sehun
“Aw..iya iya hyung aku lupa”Rintih Sehun sambil mengelus kepalanya
“Eh? Hongbin hyung?”ujar Sehun terkejut
“Kau ini gila ya? Kenapa memukuli pohon sambil marah – marah begitu?”
“Anu hyung… aku hanya sedang berlatih saja!”Ujar Sehun tertawa kikuk
“Bodoh! Kalau mau berlatih kan bisa menggunakan samsak di gedung olahraga!!”Ucap Hongbin sambil menjitak kepala Sehun
“Aw..iya iya hyung aku lupa”Rintih Sehun sambil mengelus kepalanya
Hongbin menggelengkan kepala nya “Kau ini! Ya sudah, ayo biar aku antar ke UKS”
@UKS
“Permisi~”Seru Hongbin sambil
membuka sedikit pintu ruangan itu
“Iya? Silahkan masuk..”Sahut seseorang
“Eh? Nara?”Ucap Hongbin terkejut
“Oppa? Kenapa kesini? Kau sakit?”tanya Nara khawatir
“Iya? Silahkan masuk..”Sahut seseorang
“Eh? Nara?”Ucap Hongbin terkejut
“Oppa? Kenapa kesini? Kau sakit?”tanya Nara khawatir
Hongbin menggeleng pelan “Tidak, oppa hanya ingin mengantar dia! Tolong rawat
si bodoh ini ya!”
“Si bodoh?”Nara menaikkan sebelah alis nya
“Si bodoh?”Nara menaikkan sebelah alis nya
Hongbin menarik lengan Sehun yang
tengah bersender di dinding. Nara hanya menatap nya datar. Ia tidak ingin
Hongbin tau jika ia kini tengah bertengkar dengan Oh Sehun.
“Kalau begitu oppa ke kelas
dulu!!”
“Oh iya! Habis ini kau tidak boleh meninju pohon itu lagi Sehun-ah!!”Ujar Hongbin memperingati
“Oh iya! Habis ini kau tidak boleh meninju pohon itu lagi Sehun-ah!!”Ujar Hongbin memperingati
Sehun duduk di tepi ranjang ke
dua yang berada di sana. Nara mengambil sebuah kotak P3K dari dalam lemari kaca
berukuran sedang yang ada di sebelah kiri nya.
“Basuh dulu luka mu..”
“Sudah”
“Sudah”
Nara mengeluarkan beberapa kapas
dan sebotol kecil obat merah serta kasa gulung untuk membalut luka nya.
Perlahan Nara mengolesi luka itu dengan obat merah. Sehun terus memandangi
wajah Nara sambil sesekali meringis.
“Berhenti memandangi ku seperti
itu!!”ucap nya tanpa menatap Sehun
“Memang nya salah ya?”
“Ck. Harus nya kau tidak melampiaskan nya pada benda mati! Aku merasa kasihan dengan pohon itu..”ucap Nara
“ Ah iya.. Kau juga selalu melakukan itu bukan? Melampiaskan kekesalan mu pada benda mati!”
“Memang nya salah ya?”
“Ck. Harus nya kau tidak melampiaskan nya pada benda mati! Aku merasa kasihan dengan pohon itu..”ucap Nara
“ Ah iya.. Kau juga selalu melakukan itu bukan? Melampiaskan kekesalan mu pada benda mati!”
Nara mengikat kasa itu kencang “Aw.. kau mengikat nya terlalu kencang,
Nara!”rintih Sehun
Nara kembali memasukan kotak P3K
itu ke tempat nya semula. Wanita itu terlihat sama sekali tak peduli dengan
ucapan yang terus keluar dari mulut Sehun.
“Sudah selesai! Aku ingin kembali
ke kelas..”Seru Nara berjalan menuju pintu
Dengan cepat Sehun menahan pintu dengan tangan kanan nya.
Nara berbalik dan menatapnya tajam. Nara kembali mencoba menjauh dengan
melewati sisi yang satu nya. Namun lagi – lagi Sehun menghalangi nya. Pria itu
menutup semua jalan keluar nya. Ia berjalan semakin dekat, kini mereka saling
bertatapan dengan jarak yang sangat dekat. Bahkan mereka dapat mendengar deru
nafas masing – masing.
“Minggir!!”
“Tidak akan! Aku tidak akan membiarkan mu pergi lagi!!”
“Kenapa kau begitu keras kepala eoh??” Ujar Nara
“Itu hanya salah paham, sebenarnya aku tidak pernah memberikan Cincin itu pa—“lanjut
Sehun
“Ya ya!! Aku tidak peduli!! Aku
sudah tidak memiliki urusan apapun dengan mu! lagi pula bukankah kau sangat
mencintai Hyejin mu itu bukan?!” Ujar nya dengan memberi penekanan pada kata “mencintai”
“Maaf aku sudah salah!! Seharus
nya aku lebih percaya padamu.. pada sehabat ku sendiri”
“Yak!!Sudah cukup! cepat
menyingkir lah!” ucap nya sambil memukul dada pria itu
“Iya pukul saja! Pukul aku semau
mu, pukul aku sebanyak yang kau mau! jika itu bisa membuat mu memaaf kan ku! Aku
tidak peduli!”
“Kau!!!”
“Aku cuma ingin kita seperti dulu
lagi!! Berhentilah mengacuhkan ku”
“Tidak! Tidak mau!!!”
Sehun meraih dan menggenggam
tangannya erat “Kumohon! Berhenti mengacuhkan ku, kau membuat ku gila, Nara!!”
“Jauh kan tangan mu …”
Pria itu kembali mendekat kan
wajah nya, mengunci wanita itu dengan tatapan mata nya.
“Apa yang harus ku lakukan lagi agar kau bisa percaya pada ku? Aku akan melakukan apapun yang kau pinta!! Tapi tolong maaf kan aku!”
“Apa yang harus ku lakukan lagi agar kau bisa percaya pada ku? Aku akan melakukan apapun yang kau pinta!! Tapi tolong maaf kan aku!”
Nara menatapnya sejenak "Kalau begitu kau harus..."
________________ To Be Countinued ___________________
Bagaimana? Aneh? ya namanya juga pemula,..
Ada yang penasaran kah?
Maaf jika terdapat banyak kesalahan di dalam fanfict ini, karna memang saya hanyalah manusia biasa yang tak bisa lepas dari kesalahan ...
Maaf jika terdapat banyak kesalahan di dalam fanfict ini, karna memang saya hanyalah manusia biasa yang tak bisa lepas dari kesalahan ...
Jangan lupa sering mampir ke blog ini ya^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar